Jejak Langkah di Bawah Mentari
Setiap Hari : Pk 19.00 WIB
Re-Run 07.00 dan 13.00 WIB (Hari Berikutnya)
Mulai 8 Juli 2010
47 Episode.
Cerita mengenai kehidupan Dokter Cai yang sejak kecil mengalami polio sehingga kedua kakinya cacat, namun Dokter Cai sejak kecil tidak pernah menyerah dengan keadaannya.
Dengan dukungan penuh dari keluarganya, Beliau pun menjalani hidup dengan layaknya orang biasa, tetap ceria dan bersemangat biarpun harus berjalan dengan memakai tongkat untuk berangkat ke sekolah, sampai akhirnya Dokter Cai berhasil lulus dan menjadi dokter spesialis gigi. Dokter Cai mempunyai seorang kekasih yang sangat cantik dan berasal dari keluarga berada, namun akhirnya berpisah karena orang tua kekasihnya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Dokter Cai cacat. Setelah kejadian itu Dokter Cai mendapat kesempatan bekerja di tempat merawat anak-anak yang mempunyai keterbelakangan dan mengenal Wang Wei-hua, yang akhirnya menjadi istrinya.
Tahun 1999 terjadi gempa dahsyat di Taiwan, melalui kejadian ini, Dokter Cai dan keluarga menjalin jodoh dengan Tzu Chi di mana Dokter Cai ikut serta dalam usaha menolong orang-orang yang tertimpa bencana. Dokter Cai pun akhirnya membawa serta keluarganya dan keluarga mertuanya untuk ikut bersumbangsih di Tzu Chi.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 8 Juli 2010, Episode 1
Cai Zong-xian adalah seorang anak yang ceria, tetapi kakinya lumpuh. Ibunya, A Xin, selalu menyalahkan diri sendiri kurang berhati-hati sehingga menyebabkan kakinya menjadi begini. Tai-ping, sang ayah dan A Xin ingin mengunjungi seorang anak yang telah melakukan operasi kaki. Operasi anak tersebut gagal maka Zong-xian tidak jadi operasi juga. Padahal dia berpikir jika dia bisa operasi maka dia dapat berjalan dan sekolah seperti kakak-kakaknya. Kini sang ayah mengatakan satu-satunya cara agar Zong-xian bisa berjalan adalah menggenakan sepatu besi. Ibu dan nenek tidak setuju. Tetapi karena saudara-saudaranya turut memohon pada nenek, akhirnya nenek dan ibu menyetujuinya.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 9 Juli 2010, Episode 2
Zong-xian ketakutan karena terjatuh berkali-kali ketika pertama kali menggenakan sepatu besi. Kini ia tidak berani mencoba lagi karena memakai sepatu besi terlalu menyakitkan. Segala cara telah digunakan oleh kakak-kakaknya, ayah dan ibu untuk membujuknya mencoba sekali lagi. Tetapi dia tetap tidak mau. Hingga suatu kali saat semua orang sudah pasrah membujuk dia, akhirnya dia mencoba dan berhasil. Hari pertama ayah menggendong dia ke sekolah. Guru Jiu-lan pun takjub melihat Zong-xian begitu agresif dan ceria. Walau terjatuh dia takkan menangis, melainkan bangun sendiri. Guru Xin menyuruh Zong-xian berada di kelas saja saat pelajaran olahraga berlangsung. Hal ini membuat Zong-xian gelisah.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 10 Juli 2010, Episode 3
Pulang sekolah biasanya Zong-xian dijemput oleh ibu dan dibantu oleh temannya Hai-guang. Sejak itu mereka menjadi teman baik. Demi bermain bola Zong-xian bahkan berdiri di tengah lapangan dan menyuruh teman-teman melempar bola kepada dia. Hal ini membuat keluarganya sangat khawatir. Sedangkan Guru Xin ragu apakah keputusannya melarang dia main bola dan olahraga adalah benar atau tidak. Dia melihat Zong-xian menjadi tidak gembira karena keputusan ini. Tai-ping berunding dengan Guru Xin, mereka memikirkan olahraga yang cocok untuk Zong-xian yaitu bola pingpong. Kini dia telah bisa main bola juga termasuk melakukan olahraga.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 11 Juli 2010, Episode 4
Sebenarnya yang Zong-xian inginkan sangat sederhana. Dia hanya ingin sekolah, bermain, berangkat sekolah sendiri seperti anak-anak lain. Dia tidak mau diberi perlakukan khusus karena pengaruh kakinya. Oleh sebab itu, dia meminta orangtuanya untuk izinkan dia berangkat sekolah sendiri. Tai-ping juga berpendapat sudah saatnya melepaskan dia agar dia bisa belajar mandiri. Mereka berpikir Zong-xian sendiri tidak takut, kenapa mereka harus takut? Juga karena melihat sikap orangtuanya maka Guru Xin mengizinkan dia ikut pelajaran olahraga bersama teman-teman sekolah.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 12 Juli 2010, Episode 5
Nenek memasak obat untuk Zong-xian. Dia marah besar karena Xiu-jing membagikannya kepada Zong-ying, Zong-rui dan Xiu-qin. Ternyata nenek salah paham kepada Xiu-jing. Ibu telah menceritakan masalahnya kepada nenek. Xiu-qin ingin ikut main saat Zong-xian bermain bola pingpong dengan Hai-guang. Karena ngambek maka Xiu-qin melempar raket dan dilihat oleh ayah. Ayah menghukum mereka berdua. Zong-xian setiap hari sibuk main. Akibatnya nilainya menjadi turun. Karena ada himbauan dari guru dan ayah, kini dia menjadi rajin belajar. Dia berjanji akan mendapat juara pertama.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 13 Juli 2010, Episode 6
Setelah mendapat juara pertama, teman-teman mengatakan Zong-xian sombong. Bahkan Hai-guang juga berkata demikian dan putus hubungan dengan dia. Ini dikarenakan Zong-xian terlalu percaya diri dan merasa apa yang dipikirkannya adalah benar. Setelah diceramahi oleh ayahnya, kini dia sadar bahwa dirinya salah dan segera memperbaiki sikapnya. Kali ini guru mengajak murid-murid jalan sehat ke taman baru. Tai-ping diam-diam mengizinkan Zong-xian ikut. Zong-xian berusaha keras untuk melakukan kegiatan tersebut bersama teman-temannya. Saat jalan sehat berlangsung ibu melihat Zong-xian kelelahan dan digendong oleh Guru Xin.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 14 Juli 2010, Episode 7
Sang ibu sangat berterima kasih kepada Guru Xin karena telah menggantikan dia melakukan banyak kewajiban seorang ibu saat Zong-xian berada di sekolah. Guru Xin mengatakan bahwa cara membantu Zong-xian adalah pertahankan harga diri dan membangkitkan kepercayaan dirinya. Kini sang ibu telah dapat melupakan masalah kaki Zong-xian dan mengizinkan dia melakukan segala sesuatu yang dia inginkan seperti main bola bisbol. Pensil Zong-xian hilang, dia dan ayah menuduh Xiu-qin adalah pencurinya. Ternyata mereka salah paham. Secara perlahan Xiu-qin selalu merasa ayah dan ibu pilih kasih. Karena keributan ini, nenek tiba-tiba sakit kepala dan masuk rumah sakit.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 15 Juli 2010, Episode 8
Nenek pingsan diakibatkan karena penyakit diabetes. Dia tidak mengontrol makanan yang mengandung kadar gula dan diam-diam makan cokelat kiriman putrinya dari Jepang. Dr. Lin memberitahu Zong-xian untuk mengawasi makanan neneknya dan menyemangati dia rajin belajar agar bisa menjadi dokter seperti Dr. Lin. Suara itu tidak pernah hilang. Suara inilah yang menyemangati dia masuk fakultas kedokteran yangming. Kini dia lekas menjadi dokter gigi di klinik. Hari ini Zong-xian pertama kali memperkenalkan pacarnya, Juan-juan, kepada orangtuanya. Tai-ping dan A Xin menyukai Juan-juan. Tetapi A Xin merasa Juan-juan mempermasalahkan kaki Zong-xian karena memindahkan tongkatnya saat foto.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 16 Juli 2010, Episode 9
Xiu-qin telah besar. Dia bekerja sebagai suster di rumah sakit. Dia masih suka bermain dan pulang malam. Oleh karena itu ayah selalu tegas memarahi dia, untung ada ibu yang membela dia. Xiu-qin tidak mau diatur karena dia merasa seluruh kasih sayang keluarga telah dirampas oleh Zong-xian. Dia selalu disalahkan dan tidak pernah didengar maka dia mencari kasih sayang lain di luar keluarga yaitu dari pacarnya. Wei-hua bekerja di pusat rehabilitasi. Dia sabar dan penuh kasih sayang memperlakukan anak-anak di sana. Mereka sedang mencari seorang dokter gigi dengan waktu fleksibel untuk periksa gigi anak-anak. Kebetulan Zong-xian melihat iklan ini dan ingin melamar ke sana.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 17 Juli 2010, Episode 10
Orangtua Juan-juan menemukan foto Juan-juan bersama Zong-xian. Mereka menyukai Zong-xian dan ingin segera bertemu dengan dia. Zong-xian beserta orangtuanya senang mendengar kabar ini. Sayangnya Juan-juan belum memberitahu orangtuanya bahwa kaki Zong-xian bermasalah. Mereka entah akan mengizinkan mereka bersama tidak. Besok adalah hari pertama Zong-xian bekerja di pusat rehabilitasi. Ia melakukan banyak persiapan karena anak-anak berkebutuhan khusus sangat takut pada dokter. Begitu juga Wei-hua yang menganggap semua anak-anak di panti adalah malaikat. Dia juga membaca buku demi membantu Dr. Cai.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 18 Juli 2010, Episode 11
Persiapan Wei-hua untuk membantu Dr. Cai sia-sia. Zong-xian berhasil berteman dan memeriksa gigi seluruh anak-anak dengan lancar. Karena hal ini Wei-hua mengagumi Zong-xian. Juan-juan membawakan kabar baik bahwa orangtuanya mengundang Zong-xian makan malam lusa nanti. Keluarga Zong-xian turut sibuk dan gembira atas hal ini. Orangtua Juan-juan melihat kondisi kaki Zong-xian dan melarang mereka bersama. Juan-juan tidak peduli larangan orangtua dan mau mengajak Zong-xian keluar negeri dan menikah di sana. Akankah mereka keluar negeri dan meninggalkan keluarga mereka menderita?
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 19 Juli 2010, Episode 12
Ayah telah mengetahui masalah Xiu-qin punya pacar. Dia marah besar dan mengusir Xiu-qin. Tetapi ternyata Xiu-qin dibohongi oleh pria tersebut. Zong-xian berusaha membujuk Xiu-qin pulang dan menghibur sang ayah. Melihat kesedihan dan kekecewaan ayah beserta kegelisahan Xiu-qin, Zong-xian tahu bagaimana menyelesaikan masalah dia dengan Juan-juan. Dia tidak ingin melihat Juan-juan bertengkar dengan orangtuanya. Zong-xian dan Xiu-qin patah hati bersamaan. Setiap orangtua berharap anak-anaknya bisa bahagia dan menemukan pasangan hidup yang tepat. Sekeluarga berharap suatu hari Zong-xian dapat menemukan wanita yang menerima dia sepenuhnya.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 20 Juli 2010, Episode 13
Sudah beberapa lama Zong-xian dan Juan-juan berpisah. Hidupnya tetap sama, hanya kerja di klinik, di pusat rehabilitasi dan minggu istirahat di rumah. Hal ini membuat ibunya khawatir. Suatu sore saat pulang kerja Zong-xian bertemu dengan Wei-hua dan Wen-wen di taman. Selama pembicaraan Zong-xian menyadari bahwa Wei-hua adalah wanita baik yang dapat menerima kondisi cacat orang lain. Tanpa disadari sejak itulah tumbuh sedikit perasaan terhadap Wei-hua. Di panti Zong-xian sering berinteraksi dan membantu Wei-hua, bahkan membantu Wei-hua menyiapkan bahan ujian. Akankah hubungan mereka berkembang?
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 21 Juli 2010, Episode 14
Kali ini pusat rehabilitasi mengadakan acara perayaan ulang tahun. Wei-hua dan pengasuh lain sibuk menyiapkan acara kali ini. Demi menemani Wei-hua yang sedang lembur memperbaiki lampion yang dirusak oleh anak-anak, Zong-xian juga menulis artikel di panti hingga malam. Ketika melihat Wei-hua dan Guru Pang latihan drama panggung, ada perasaan tidak enak yang merayapi hati Zong-xian. Saat itu dia sadar ternyata tanpa disadari dia menyukai Guru Wei-hua. Tetapi dia punya saingan yaitu Guru Pang. Selain itu, ayah dan ibu juga ingin menjodohkan Zong-xian dengan putri Tuan Xu. Namun Zong-xian menolak dan membuat ibu marah.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 22 Juli 2010, Episode 15
Zong-xian tidak kehilangan keberanian dan kepercayaan diri karena kegagalan hubungan dia dengan Juan-juan. Karena pernah berpisah maka dia semakin tahu bagaimana cara mencintai seseorang. Di perjalanan pulang seusai acara panti Zong-xian memberanikan diri mengungkapkan perasaan dia terhadap Wei-hua. Xiu-qin telah menikah dengan Bo-yuan. Xiu-jing, kakak pertama juga segera menikah. Dengan begitu maka ibu menjadi semakin gundah dan khawatir Zong-xian tidak punya pacar. Saat ini Zong-xian memberitahu orangtuanya bahwa dia sudah punya pacar dan mereka senang sekali. Tetapi Wei-hua tidak berani memberitahu ayahnya karena takut dilarang pacaran.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 23 Juli 2010, Episode 16
Orangtua Zong-xian sengaja berkunjung ke pusat rehabilitasi untuk bertemu Wei-hua. Mereka sangat menyukai calon menantu ini. Ibu Wei-hua, Yue-xiang, senang mendengar putrinya sudah pacaran. Karena penasaran ingin melihat Zong-xian, maka dia mendatangi klinik tempat dia bekerja. Dia melihat kenyataan yang kejam bahwa kaki Zong-xian tidak leluasa. Sepanjang jalan pulang dia gundah dan menangis. Dia tidak tahu harus bagaimana dan harus mengatakan apa kepada ayah Wei-hua, Wang Kai-ying. Yue-xiang menyarankan Wei-hua berpisah dengan Zong-xian sekarang juga daripada dilarang oleh ayahnya.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 24 Juli 2010, Episode 17
Wei-hua gelisah karena disuruh harus berpisah dengan Zong-xian oleh ibunya. Melihat dia begitu, Zong-xian juga sakit hati. Zong-xian pernah berpikir untuk melepaskan Wei-hua, tetapi dia menyadari baik mundur atau maju Wei-hua pasti akan menderita. Maka kali ini dia memutuskan untuk berani dan berusaha meraih kebahagiaan mereka. Wei-hua juga berterus terang terhadap ayahnya mengenai hubungan dia dengan Zong-xian. Kai-ying tidak mau dengar omongan Wei-hua dan Yue-xiang. Dia mau menilai sendiri kepribadian Zong-xian berdasarkan standar yang tinggi. Atas dasar ini dia setuju untuk bertemu dengan Zong-xian.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 25 Juli 2010, Episode 18
Zong-xian gugup saat akan bertemu dengan orangtua Wei-hua. Demikian juga orangtua Zong-xian yang menanti di rumah. Zong-xian orangnya jujur dan berpegang pada prinsip hidupnya. Dia tidak melanggar prinsipnya demi menyenangkan hati ayah Wei-hua. Ayah Wei-hua kagum pada Zong-xian dan telah mengizinkan mereka pacaran. Sebaliknya ibu Wei-hua malah bersikeras melarang mereka pacaran. Karena tidak ada jalan lain, Wei-hua berpikir satu-satunya cara yang dapat membantu dia adalah seseorang. Orang itu adalah nenek Wei-hua, ibunda Yue-xiang. Akankah nenek membantu hubungan mereka?
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 26 Juli 2010, Episode 19
Melihat Zong-xian begitu pengertian dan tekad Wei-hua untuk hidup bersama Zong-xian begitu kuat, maka nenek turun tangan membantu mereka. Dia memarahi Kai-ying sambil menyadarkan Yue-xiang. Dia tidak mau melihat putrinya melakukan hal yang hampir pernah dilakukannya serta yang dapat menyebabkan timbulnya penyesalan. Dulu nenek tidak bersikeras melarang hubungan ayah dan ibu Wei-hua sehingga kini ada keluarga yang begitu bahagia. Akhirnya ibu setuju. Mereka mulai sibuk menyiapkan pernikahan. Mas kawin yang diminta oleh Yue-xiang adalah kesetiaan abadi Zong-xian terhadap Wei-hua.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 27 Juli 2010, Episode 20
Hari yang dinantikan telah tiba. Akhirnya Zong-xian dan Wei-hua dapat mengadakan acara pernikahan mereka dengan lancar. Tentu juga dihadiri oleh seluruh buah hati pusat rehabilitasi. Setelah menikah, Zong-xian dan Wei-hua tinggal di klinik. Wei-hua sibuk bekerja, kuliah juga harus mengurus rumah tangga. Zong-xian membantu melakukan pekerjaan rumah. Hal ini dilihat oleh orangtuanya. Mereka menyarankan Wei-hua berhenti bekerja. Bahkan ibu Wei-hua pun mendukung. Tetapi adik dan Xiu-jing mengatakan tindakan ibu tidak benar dan menasihati dia. Mungkinkah keputusan ibu akan berubah?
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 28 Juli 2010, Episode 21
Kini persaingan semakin kuat. Ada beberapa klinik gigi baru yang direnovasi dengan mewah dan dilengkapi fasilitas baik. Kian hari pasien Zong-xian semakin berkurang. Bahkan satu-satunya pasien pun melakukan tawar menawar harga dengan dia. Zong-xian sempat ragu apakah dia dokter atau bukan. Dia merasa semakin lama semakin mirip pengusaha. Hal ini sangat mengganggu dia. Dia sempat marah besar dan membentak Wei-hua beli begitu banyak baju. Biasanya dia membatasi diri saat minum bir. Ini pertama kalinya dia mabuk dan mulai beruban. Wei-hua menjadi penasaran apa yang terjadi pada Zong-xian.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 29 Juli 2010, Episode 22
Bahkan Kai-ying juga heran kenapa Zong-xian bisa melanggar prinsip hidupnya dan meminum bir lebih dari tiga gelas. Mereka menebak seharusnya karena ada tekanan, masalah menyangkut pekerjaan. Wei-hua ingin lebih perhatian pada Zong-xian tetapi mereka malah bertengkar karena Zong-xian mengatakan dia menyebalkan. Wei-hua mengatakan mau cerai. Setelah mengatakannya, mereka sama-sama menyesal dan menunda hal ini. Kali ini mereka pulang makan di rumah. Walau mereka bersikap akur di hadapan ayah dan ibu, tapi adik dan kakak juga menyadari mereka bertengkar.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 30 Juli 2010, Episode 23
Zong-xian dan Wei-hua curhat kepada kakak dan adik. Kakak dan adik menasihati mereka damai. Sebenarnya dalam hati mereka tidak rela cerai dan saling mencintai. Dengan begitu masalah telah terselesaikan. Walau pun sudah damai, mereka tetap suka bertengkar. Contoh kali ini mereka rencana beli rumah karena pemilik rumah tidak mau menyewakan rumahnya lagi. Wei-hua ngambek dan kabur pulang ke rumahnya karena Zong-xian tidak berpikir untuk membeli rumah atas nama dia, tandanya Zong-xian tidak mencintai dia. Ayah dan ibu Wei-hua merasa alasan ini tidak logika dan menasihati dia harus komunikasi dengan senyum dan hati tenang dengan Zong-xian.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 31 Juli 2010, Episode 24
Wei-hua pulang dan tetap bersikeras meminta Zong-xian jawab apakah rumah akan dibeli atas nama dia. Zong-xian cuek karena Wei-hua bertanya saat dia memeriksa gigi seorang pasien. Karena Zong-xian tidak mau jawab, kali ini Wei-hua emosi dan minggat dari rumah dengan membawa selimut. Karena tidak tahu ke mana maka Wei-hua pulang ke rumahnya dan dimarahi oleh ayahnya. Zong-xian juga introspeksi diri dan berpikir akan menjemput Wei-hua pulang esok hari. Wei-hua emosi, ngambek hanya ingin tahu seberapa pentingnya dia dalam hati Zong-xian.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 1 Agustus 2010, Episode 25
Zong-xian dan Wei-hua sudah punya rumah sendiri. Pada saat yang sama Wei-hua membawakan kabar baik yaitu dia telah hamil. Sekeluarga gembira menyambut hal ini. Putra pertama mereka telah lahir. Dia bernama Cai Shang-mou. Kini dia telah menginjak usia remaja. Dia merusak mainan teman. Dia ragu mau beritahu ayah dan ibu atau tidak. Semakin tua, Zong-xian semakin tidak sabar. Dia tidak perhatian terhadap pasien lagi. Kini dia bahkan bisa mengusir pasien jika pasien terlalu cerewet. Apakah ini karena pengaruh usia? Bahkan dia sendiri pun heran.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 2 Agustus2010, Episode 26
Shang-mou pinjam uang kepada temannya demi bertanggung jawab karena telah merusak mainan temannya. Zong-xian tidak menyalahkan dia mengenai hal ini, tapi dia menghukumnya karena tidak memberitahu orangtua ketika menghadapi kesulitan atau masalah. Karena merasa dirugikan, maka dia pergi ke rumah ayah dan ibu Wei-hua. Kakek dan nenek paling menyayangi dia. Kakek memberikan ceramah kepada Zong-xian karena dia tidak memberi anaknya kesempatan untuk cerita kepada dia. Akhirnya masalah ini selesai, Shang-mou juga tidak perlu dihukum berat.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 3 Agustus 2010, Episode 27
Zong-xian telah berubah, tidak ramah seperti dulu. Setelah dikatai oleh Wei-hua, dia berjanji akan mulai tersenyum secara tulus terhadap tamu. Zong-xian tidak menyukai negaranya karena ada banyak orang tidak mematuhi peraturan. Klinik Zong-xian dirampok oleh tiga anak muda. Dia sangat kecewa terhadap negaranya. Kedua kejadian ini adalah alasan dia ingin migrasi ke luar negeri. Wei-hua dan Shang-mou menolak hal ini, sedangkan kakak pertama mendukung dia.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 4 Agustus 2010, Episode 28
Shang-mou keceplosan masalah Zong-xian dirampok sehingga orangtua Wei-hua tahu dan mengatai mereka tidak seharusnya menyembunyikan hal ini dari orangtua dengan alasan takut mereka khawatir. Akhirnya Zong-xian memberitahu orangtuanya serta memberitahukan bahwa mereka mau pindah ke Singapore. A Xin menangis terus karena Zong-xian mau migrasi. Tai-ping menasihati dia harus berpikir terbuka dan tersenyum agar Zong-xian dapat mencapai impiannya. Seluruh Taiwan mengalami mati lampu karena menara listrik runtuh akibat semakin merosotnya tanah. Ini gejala lingkungan alam yang rusak akibat ulah manusia.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 5 Agustus 2010, Episode 29
Ibu sangat sedih melihat putra putrinya kian meninggalkan dia. Wei-hua tidak tega melihatnya, tetapi karena harus menghargai pendapat Zong-xian, maka dia mengirimkan surat pengajuan migrasi ke Singapore. Pada suatu malam terjadi gempa yang dahsyat dengan 7 skala ritcher. Di kala gempa, Zong-xian tetap keras kepala dan tidur saja. Keesokan dia baru mengetahui betapa parah gempa yang terjadi di seluruh Taiwan kali ini. Saat mereka siap pulang ke rumah orangtua, seorang pasien datang untuk mengundur janji dengan Zong-xian karena dia mau pergi jadi relawan dan membantu korban bencana di Nantou.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 6 Agustus 2010, Episode 30
Kejadian gempa 921 menyadarkan Zong-xian. Akhirnya dia sadar bukan lingkungan tidak bersahabat, juga bukan orang lain jahat, melainkan karena dia sendiri terlalu egois, tidak mau perhatian pada orang lain serta melupakan sumpah dia saat lulus kuliah yaitu akan menjadi dokter baik yang berteknik dan beretika serta bisa membantu orang lain. Kini Zong-xian memutuskan melakukan sesuatu demi masyarakat. Dia ikut TIMA dan melakukan baksos kesehatan selama sebulan sekali, baik di daerah bencana ataupun bukan. Sebagai istrinya, Wei-hua selalu mendukung dia.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 7 Agustus 2010, Episode 31
Saat melakukan baksos kesehatan Zong-xian bertemu dengan seorang bapak tua yang berasal dari Tiongkok. Kata-kata orang tua itu membuat Zong-xian sadar ternyata dia masih mencintai tanah airnya, ternyata sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan tanah air. Oleh karena itu, surat balasan migrasi dibuang tanpa dilihat, Zong-xian memutuskan tidak jadi ke Singapore. Seluruh keluarga senang mendengar kabar ini. Zong-xian mulai aktif di TIMA Tzu Chi. Pernah sekali Shang-mou merasa ayahnya dirampas oleh Tzu Chi. Kini Wei-hua juga merasa demikian. Dia merasa Zong-xian lebih mengutamakan Tzu Chi daripada keluarga.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 8 Agustus 2010, Episode 32
Zong-xian dan Wei-hua kembali perang dingin lagi. Itu karena Zong-xian lebih mengutamakan baksos kesehatan bersama TIMA Tzu Chi dan sering kali tidak hadir dalam acara keluarga. Wei-hua sebal dan langsung membuang memo dari Zong-xian tanpa dibaca. Ternyata isinya adalah minta maaf dan janji untuk merayakan ulang tahunnya. Akibatnya Wei-hua sebal seharian karena kecerobohannya. Berkat bantuan ayah Wei-hua, akhirnya mereka baikan lagi. Zong-xian mempelajari banyak hal di Tzu Chi. Relawan Tzu Chi mengajari dia untuk berkata baik dan berbuat baik.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 9 Agustus 2010, Episode 33
Shang-mou lekas memasuki masa remaja. Tingkah lakunya mulai berubah. Sekarang dia tidak mau memakai baju bergambar kartun yang dibelikan oleh ibu, melainkan mau pakai baju yang dia pilih sendiri. Wei-hua hanya bisa memarahi dia. Hingga saat klinik kedatangan seorang adik kecil yang mau periksa gigi. Dia mengajari Zong-xian harus berterima kasih kepada dia karena dialah yang memberi Zong-xian kesempatan untuk memeriksa giginya. Bayangan orangtua terlihat pada diri sang anak. Dari hal ini Wei-hua menyadari bahwa dia harus berterima kasih kepada anak-anak yang memberi dia kesempatan untuk introspeksi diri.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari,10 Agustus 2010, Episode 34
Ibu merasa satu anak terlalu sedikit. Dia menyarankan Wei-hua untuk pertimbangkan melahirkan seorang putri lagi. Ibu mertua mendengar mitos bahwa jika menanam bunga merah dan mekar bisa memberkati punya anak perempuan. Wei-hua rajin mengurus bunga tersebut juga dibantu oleh Shang-mou. Wei-hua pergi periksa kandungan dan ternyata dia benar hamil. Dia memberitahukan kabar baik ini kepada Zong-xian dan ibu. Mereka semua senang kecuali Shang-mou. Shang-mou tidak ingin punya adik karena dia merasa bayi cengeng dan menyebalkan.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 11 Agustus 2010, Episode 35
Shang-mou bahkan berpura-pura sakit demi mendapat perhatian dari ayah dan ibunya. Kebohongannya ketahuan saat kakek dan nenek mau membawa dia pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan. Dia cemburu karena sejak hamil, ibu tidak peduli padanya lagi. Tapi sejak suatu hari dia melihat seorang adik kecil kesasar mencari ibunya, dia mulai perhatian pada bayi dalam kandungan. Zong-xian dan Wei-hua berencana beli rumah baru untuk tempat tinggal. Dia merasa tidak tenang di rumah ini karena sudah hampir seperti tempat umum. Banyak orang keluar masuk untuk pinjam toilet.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 12 Agustus 2010, Episode 36
Kandungan Wei-hua telah berusia tiga bulan. Saat melakukan USG detak jantung bayi tidak terdengar. Dokter bilang sepertinya ada masalah dengan embrio, harus diamati selama sebulan. Dalam sebulan itu Wei-hua berusaha makan yang banyak memperkaya gizi dan berhati-hati. Tetapi dokter tetap memvonis bayi tersebut tidak sehat dan harus digugurkan. Wei-hua terhanyut dalam penderitaanya karena kehilangan seorang anak. Zong-xian memberitahu dia bahwa masih ada seorang anak yang mencemaskan dia. Inilah kekuatan bagi Wei-hua untuk bangkit kembali.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 13 Agustus 2010, Episode 37
Zong-xian tidak memberitahu Wei-hua bahwa dia menyumbang senilai 1 juta NTD kepada Tzu Chi. Saat mengetahuinya Wei-hua emosi karena Zong-xian tidak memberitahu dia terlebih dahulu. Zong-xian menjelaskan itu adalah impian dia. Orang lain bisa membantu mengeluarkan tenaga, tapi dia tidak bisa. Yang bisa dia lakukan adalah mengeluarkan uang. Wei-hua ikut menjalankan Tzu Chi karena mencintai Zong-xian. Kini mereka telah pindah rumah baru dan Shang-mou juga sudah besar. Sejak dulu Zong-xian selalu berterima kasih kepada Guru SD dia, Guru Xin Jiu-lan. Dia mulai mencari guru tersebut. Dia tidak ingin ada penyesalan.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 14 Agustus 2010, Episode 38
Seluruh telepon yang dapat dihubungi telah Zong-xian hubungi. Belum ada kabar tentang Guru Xin Jiu-lan. A Zhi berkata akan membantu mencari guru Zong-xian. Dia menceritakan hal ini kepada polisi pengurus wilayah tersebut. Karena terharu, polisi itu memutuskan untuk bantu mencari. Dalam dua hari Guru Xin telah ditemukan. Sebelum menghubungi guru, perasaan Zong-xian gugup dan senang. Keesokannya mereka sekeluarga mengunjungi Guru Xin. Guru Xin turut merasa senang melihat Zong-xian telah sukses, punya istri dan anak yang baik. Menurut dia semua ini adalah berkat orangtua Zong-xian yang tidak pernah menyerah menyemangati Zong-xian.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 15 Agustus 2010, Episode 39
Akhir-akhir ini ibu semakin tua. Suatu hari dia terjatuh saat mengangkat air. Tulang paha kanannya patah sehingga harus operasi. Operasi berhasil dan kini dia dirawat di rumah sakit. Tetapi setelah operasi, ibu menjadi pikun. Hal yang barusan dibicarakan langsung lupa. Ayah sangat khawatir, terus menemani ibu. Kata dokter fungsi lutut kanan ibu telah berkurang sejak beberapa tahun yang lalu sehingga sulit disembuhkan. Oleh karena itu, mulai sekarang harus ada orang yang menjaga ibu. Wei-hua dan kakak iparnya berebut ingin berhenti bekerja dan menjemput ibu tinggal bersama mereka, tetapi sepertinya ibu takkan setuju.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 16 Agustus 2010, Episode 40
Ibu telah keluar dari rumah sakit. Zong-ying meminta Ibu Chen untuk membantu membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk ayah dan ibu. Ingatan ibu melemah. Kakinya pulih dengan lambat sehingga sekarang dia harus naik kursi roda. Dia melupakan banyak kejadian sebelumnya. Karena tidak ingat maka dia akan terus berpikir hingga sakit kepala. Kemudian tidak akan menjadi sebal dan tidak gembira karena hal ini. Adik dan Xiu-jing juga pulang dari Kaohsiung untuk melihat ibu. Mereka tidak tega melihat ibu tidak gembira. Maka mereka mendiskusikan cara untuk menyenangkan ibu.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 17 Agustus 2010, Episode 41
Sejak sekeluarga jalan-jalan ke kelenteng, suasana hati ibu menjadi membaik. Dia mulai ingat sedikit kejadian masa lalu dan semangat mencari kertas karton untuk membantu Zong-xian lagi. Asisten Wu telah berhenti. Zong-xian telah mencari asisten selama beberapa saat tetapi tidak ada yang cocok. Wei-hua mencalonkan Hui-yu, anak seorang kakak satu tim untuk menjadi asistennya. Suaranya keras, sifatnya ceroboh dan selalu mengacaukan masalah, namun dia baik hati. Zong-xian merasa mungkin itu karena dia tidak percaya diri. Maka Zong-xian memutuskan untuk melatih dan meluruskan dia serta pantang menyerah membantu Wei-hua menepati janji terhadap orangtua Hui-yu.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 18 Agustus 2010, Episode 42
Hui-yu melihat Shang-mou ke warnet. Dia berjanji pada Shang-mou takkan memberitahu ayah dan ibunya karena takut mereka sedih. Dia bahkan merasa bodoh dan mengatakan mau berhenti bekerja. Shang-mou tidak sampai hati melihat ayah dan ibu salah paham pada Kak Hui-yu, maka dia mengakui kesalahan agar orangtuanya mengetahui bahwa sebenarnya Hui-yu baik hati. Kini Hui-yu berhasil menjadi diri sendiri dan memutuskan untuk kembali bekerja. Dia melakukan pekerjaan dengan baik. Xiu-jing mengabarkan adik masuk rumah sakit. Zong-xian khawatir adik bisa mengalami radang paru-paru.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 19 Agustus 2010, Episode 43
Sepulang dari Kaohsiung Zong-xian menceritakan masalah adik kepada ayah dan ibu. Ibu terlalu khawatir dan menyuruh Tai-ping ke Kaohsiung untuk menjaga adik. Hutang perhatian mereka terhadap adik sudah terlalu banyak. Menurut ibu inilah saat untuk menebusnya. Karena kejadian ini hubungan ayah dan adik menjadi baik. Shang-mou mulai penasaran ingin merokok karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Wei-hua sangat marah saat mengetahui hal ini. Zong-xian memberikan hak kepada Shang-mou untuk memilih terus merokok atau berhenti merokok. Sedangkan Wei-hua tidak setuju, dia memaksa Shang-mou untuk segera berhenti merokok.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 20 Agustus 2010, Episode 44
Bahkan Kak Hui-yu juga ingin membantu Shang-mou agar berhenti merokok. Dia membuat slogan larangan merokok dan ditempel di mana-mana sehingga Shang-mou ketakutan jika melihatnya. Semakin dilarang, Shang-mou semakin memberontak. Suatu malam dia emosi dan bertengkar dengan ibu. Sejak itu ibu sadar cara dia salah. Dia akan mengubah sikap dia. Shang-mou tiba-tiba sesak nafas saat main basket. Kata dokter ini adalah akibat dari merokok. Sejak itu Shang-mou sadar takkan merokok lagi. TIMA menyusun rencana pergi ke lokasi gempa yaitu Aceh, India, Srilangka. Zong-xian mau ikut ke Srilanka. Wei-hua tahu yang Zong-xian butuhkan adalah dukungan dari dia, bukan larangan.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 21 Agustus 2010, Episode 45
Wei-hua bengong, khawatir dan kelihatan seperti ada masalah. Dia khawatir Zong-xian pergi Srilanka karena dia tidak bisa ikut juga tidak bisa menjaga dia. Tetapi demi membantu mencapai keinginan Zong-xian, dia melepaskan kekhawatirannya dan mendukung Zong-xian pergi memberikan bantuan kepada korban bencana. Dia juga menulis tiga kartu ucapan kepada Zong-xian untuk dibaca di sana. Zong-xian merasa mereka bukan datang membantu korban bencana, lebih tepatnya mereka belajar banyak hal dari mereka. TIMA Tzu Chi adalah bahasa bersama seluruh dunia. Ia dapat menyatukan orang yang beda bahasa dan menyebarluaskan kasih ke seluruh penjuru dunia.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 22 Agustus 2010, Episode 46
Walaupun khawatir, Wei-hua tetap sabar menunggu Zong-xian pulang. Saat sendirian di rumah dia berbohong tidak takut pada Zong-xian. Tetapi keesokan Hui-yu datang menemani dia dan Shang-mou juga pulang lebih awal dari acara berkemah karena kangen pada ibunya. Akhirnya mereka bertiga berkemah di rumah. Wang Kai-ying, ayah Wei-hua demam. Dia bersikeras tidak mau ke rumah sakit karena dia merasa sehat, setiap hari olahraga. Suatu malam dia batuk parah lalu diantar ke rumah sakit. Dokter mengatakan paru-parunya berair sehingga mengganggu pernafasan, demamnya telah menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 23 Agustus 2010, Episode 47
Rahasia yang disembunyikan ayah Wei-hua dalam kotak adalah kartu donor tubuh. Dia mengeluarkannya karena dia merasa sudah bisa dipakai. Tetapi ibu Wei-hua dan kakaknya, Wei-yu tidak dapat menerima hal ini. Mereka terus menyemangati, mendukung ayah agar percaya bahwa dirinya bisa sembuh kembali. Setelah keluar dari rumah sakit, ayah berubah drastis dan mau membantu ibu melakukan daur ulang. Mereka semua telah kembali hidup dengan gembira. Zong-xian bangga karena dapat menjelajahi banyak negara menggunakan kakinya. Dia tidak mengecewakan ayah dan ibu, juga membuktikan mereka tidak perlu merasa bersalah. Karena mereka memberikan hidup yang utuh dan penuh warna-warni kepada dia.
Tamat