Sabtu, 23 April 2011

Margareta

saat aku berusia 17 nth, aku bertemu seorang gadis tepat dibulan januari pada saat aku pergi hang out bersama kedua temanku, aku tidak sengaja dikenalkan oleh temanku, aaku nsangat terkesan dengan sikap ramahnya dan welcome terhadapku. hingga akhirnya aku meminta nomber handphone dia. pada awlanya saja kita seperti lasyaknya teman yang sudah lama kenal, caranya mengajaku ngobrol dan caranya tersenyum dan ketawanya saat aku buat suatu lelucon, hingga dia mulai sangat akrab sekali.
setelah malam indah itu, hubungan kami berlanjut lewat telepon dan sms, kami saling bertukar cerita atau basa - basi untuk memulai obrolan bahkan karena inginya mendengar kabarnya.
ksmi berbeda sekolah dan aku merasa ingin selalu dekat denganya, bahkan aku berfikiran uyntuk pindah sekolah hanya untuknya, tapi saat itu kami tengah menghadapi ujian, dan kami tidak berhubungan untuk beberapa har5i saja. aku sering mencoba untuk mengjakanya bertelopn, tapi tak ada balasan darinya. ujian selam empat hari itu tersa lama sekali dan ujian saat itu sungguh sulit untuk dihadapi, tapi aku cukup bisa untuk menyelesaikanya, kemudian disore hari aku mendapatkan sms darinya, dan seperti biasa dia menuliskan kata seolah tidak ada sesuatru , dia mudah sekali mengakrabkan diri, dan temanku berkata dia takut gebetanku itu mudah gaul dengan orang lain , dengan melihat dia yang seperti itu.
acara perpisahan sekolah akan dimuali pekan depan, dan aku sudah mempersiapkanya jauh -jauh hari, aku mengundangnya untuk datang ke sekaolahku, dalam acara itu kami boleh mengajak siswa lain sebagai pasangan, dan aku mengajak Margareta, betapa terkejutnya dia, aku berencana akan menembaknya pada acara itu.
hari yang indah untuk memulai acara perpisahan sekolah, kami harus datang ke aula dan memulai acaranya jam 8 pagi, seperti biasa aku harus datang kerrumahnya utuk menjemputnya, sekitar jam 7.30, aku sampai dirumahnya dan aku membunyikan be rumahnya, ibunya berkata untuk menuggu.aku pun duduk dikursi depan, sambil merasakan ketidaknyaman pakainku, aku pun berpikiran apakah penampilanku berlebihan, tapi aku hanya memaki sebuah jas yang ukuranya sangat pas dengan badanku, semua sempurana dengan apa adanya, tapi rasa gerah dan tidak terbiasanya aku mengguanakan baju itu membuatku sedikit tidak nyama, lalu aku mualki membiasakan diri. tak lama kemudian Margareta Keluar rumah dan dia mengenakan Kebaya berwarana ungu dan pagi itu aku meliaht Margaret sangat berbeda sekali, aku mengenal dia yang aTomboy, dia yang apa adanya, dia yang humor. tampak berbeda sekali.
rasa poenasaranku sangat terlkihat ketika ia bertanya "Arip, kenapa? ada yang salah ya denganku". aku kaget dan langsung minder denganya dan aku gugp. padahal ada rencana yang aku buat, tapi eknapa aku semakin gugup. "oh tidak, aku hanya kaget saja dan kamu sangat cantik. apakah kamu sudah siap untukl pergi", rasanya aku seangat kesulitan jika harus mengajaknya menggunakan motorku, tapi saat itu ibunya berkata " apakah kamu bisa menggunakan mobil Rip?", aku kaget dan merasa iba terhadap diriku sendiri, "tidak usah sungkan, ayo cepat gunakan mobil itu, tidak mugnkin juga kamu bawa Margaret dengan mOtor, ayou segera pergi acaranya kan sebentar lagi" dengan gugup kuambil kunci itu, dan menuntun Margaret untuk segera naik Ke Mobil, di perjalanan aku terus bertanya dan karena seringnya kau bertanya Margaret akan marah jika terus menanyainya karena ketidak nyamanan hatiku kepada orang tuanya, tapi dia mnyuruhku tenang karena orang tuanya bukan orang yang matrealistis, meraka hanya mengharagaiku saj, mereka tidak pernah memperdulikan harata orang. itu sedeikit membuatku lega , tapi aku merasa kurang nyaman saja. walaupun semua itu memudahkanku tapi persaanku semakin malu dan tidak enak hati.
aku tidak memperdulikan lagi p[enampilan Margareta, ak hanya terpikirkan hal yang tadi dan renacan yang telah aku susun akan dibatalkan, aku segera mebukakan pintu mobil untuk Margaret, dia keluar dengan anggunya, tanganku bergetaran ketika mnggapainya, dan dia tersenyum,"jang gugup, natural saja!". itu sedikit membuatku tenag. kemudian kami memasuki ruang aula, itu, dan di sana terlihat hampir semua orang hadir, konsep acara itu seperti acara peanugrahan saja. kami harus berfoto terlebih dahulu didepan aula, dan itu sangat mencanggungkanku, aku terlihat kongyol, tapi dia tidak melepaskan tanganya dan terus berpose, aku pun terbawa suasana.
pesta saat itu sungguh meriah, kami pun bersedih ketika sesi perpisahanya, kami berkumpul semua dan bersedih saat itu. aku bertemu dengan mantan kekasihku dan dia sudah bisa menrima maaf dariku tapi dia terlihat cemburu dengan Margareta, Tapi kulihat pria yang dia bawa ke pesta juga terlihat ok, dibandingkan dengan aku yang biasa saja. namun kuliahat harapanya terhadapku. bahkan belakangan ini jalina hubungan kita mulai membaik lagi. dia sering mengirimkan pesanya yang sangat mengagumiku, padahal apa yang dikagumi dari seorang kaya aku ini.
nampaknya acara akan ceoat usai dan temanku sudah memberikan kode atau tanda untuk acara penembakan itu,

Sabtu, 12 Maret 2011

Cinta Selalu Menemani

Drama DAAI :

Cinta Selalu Menemani

(愛,有你來作伴)



Setiap Hari : Pk 19.00 WIB

Re-Run 09.00 dan 13.00 WIB ( Hari Berikutnya )

Mulai 23 Februari 2011

60 Episode

Bercerita tentang kisah persaudaraan 4 kakak beradik yang tumbuh di zaman yang berbeda, dengan sifat mereka masing-masing. Setelah menikah, mereka menghadapi kehidupan dengan masalah yang berbeda pula. Suatu ketika berkat teman Xue-zhu semasa sekolah dulu, Cai Su-lian, Xue-zhu pun mengenal Tzu Chi.

Saat suaminya mengalami masalah dalam bisnis dan dililit hutang, Xue-zhu jadi tersadar dan berpikir arti dan nilai hidup. Dia juga ikut ke Hualien untuk mengenal lebih dalam tentang Tzu Chi dan akhirnya ikut menggalang dana di Tzu Chi.

Awalnya kakak pertama, Cai-xiu, dan kakak kedua, Cai-qin tidak setuju dan tidak suka adiknya mengikuti kegiatan seperti itu. Setelah Xue-zhu dilantik, dia mengajak kerabat yang lain untuk ikut bergabung juga. Saat ada kegiatan membuat bacang untuk dibagikan saat kunjungan kasih, Cai-xiu merasa terharu dan mulai masuk Tzu Chi. Cai-xiu kemudian jadi relawan di RS, komite, dan komisaris kehormatan.

Karena pengaruh Xue-zhu, kakak kedua, Cai-qin mengikuti pelatihan di Tzu Chi. Saat ada kegiatan membuat bacang utk penggalangan dana pembangunan RS Dalin, selama 7 hari, Xue-zhu merasakan ada kekuatan antara mereka berempat dan semua insan Tzu Chi yang bersatu hati dalam menggapai harapan bersama.



Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 23 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 1

Kepala keluarga Jiang sedang bersiap merayakan hari ulang tahunnya yang ke-60. Ketika sedang menantikan kedatangan Cai-qin, putri kedua mereka yang baru saja menikah, mereka mendapatkan berita bahwa putri mereka kecelakaan di perjalanan, sehingga tidak dapat hadir. Dari sana, mereka mulai mengetahui kondisi Cai-qin yang tidak sebagus yang mereka bayangkan selama ini. Kemudian Xue-zhu memutuskan untuk menjenguk kakaknya di Taipei.



Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 24 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 2

Setelah Xue-zhu sampai di Taipei, dia baru mengetahui keadaan kakak keduanya yang sebenarnya. Akhirnya dia pulang dan memberitahukan kepada orang tuanya. Untuk mengatasi permasalahan Cai-qin, ayahnya memutuskan untuk membelikan sebuah rumah di Hsinchuang untuk mereka. Xue-zhu yang bertugas mengurus hal ini harus bolak balik ke Taipei. Saat dia mengunjungi teman sekolahnya, Li-juan, tanpa sengaja dia diperkenalkan dengan Wang Ji-qing, seorang karyawan di perusahaan Li-juan.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 25 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 3

Perkenalan Wang Ji-qing dan Xue-zhu pun dimulai. Xue-zhu mulai tertarik pada kejujuran Wang Ji-qing. Begitu juga Wang Ji-qing juga suka dengan sifat Xue-zhu yang terus terang. Mereka mulai sering bertemu. Pada suatu hari, Li-juan berkunjung ke rumah Xue-zhu dan bercerita mengenai latar belakang keluarga Wang Ji-qing kepada ibunya Xue-zhu, kemudian orang tua Xue-zhu tidak menyetujui hubungan mereka, karena Wang Ji-qing hanya seorang anak petani dan gajinya pas-pasan. Mereka tidak berharap kondisi Xue-zhu setelah menikah nanti sama dengan Cai-xiu dan Cai-qin yang sudah menikah hidup menderita. Namun biarpun begitu, Xue-zhu dan Wang Ji-qing tetap berpacaran secara diam-diam.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 26 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 4

Xue-zhu sangat iri pada kakak ketiganya, Xue-xiang yang bisa menikah dengan pria pujaan hatinya. Sedangkan hubungan dia dan Wang Ji-qing tetap berlangsung secara diam-diam. Sampai suatu hari saat Xue-zhu mau mengunjungi kakak keduanya, Cai-qin yang telah melahirkan anak perempuan, hubungan mereka tidak bisa ditutupi lagi, karena ketahuan oleh ibunya di stasiun kereta api. Ibunya sangat marah dan ayahnya sangat sedih. Karena itu, Xue-zhu memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan Wang Ji-qing.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 27 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 5

Sejak Wang Ji-qing dan Xue-zhu berpisah, Xue-zhu sedih dan menjadi murung. Kemudian Xue-zhu menceritakannya kepada gurunya, Bu Fang-zhi. Atas bantuan Bu Fang-zhi, ayah Xue-zhu memperbolehkan mereka pacaran kembali. Setelah itu, Xue-zhu sering mengajak Wang Ji-qing ke rumahnya dengan tujuan agar orang tuanya bisa lebih memahami sifat Wang Ji-qing. Akhirnya lama-kelamaan orang tuanya bisa menerimanya dan menyetujui pernikahan mereka.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 28 Februari 2011, Pk 19.00. Episode 6

Setelah menikah, kehidupan Xue-zhu berlangsung lancar. Mertuanya yang sangat baik dan perhatian. Tetapi karena tempat kerja Wang Ji-qing terlalu jauh dari tempat tinggal mereka, akhirnya mereka memutuskan pindah rumah ke Shalu, juga agar Xue-zhu bisa tinggal dekat dengan orang tuanya. Setelah mertuanya setuju, mereka langsung mencari hari baik dan pindah rumah. Kemudian Xue-zhu juga sudah mengandung dan akan melahirkan, dia mulai memikirkan biaya hidup yang akan semakin membengkak.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 1 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 7

Seiiring kelahiran anak perempuan Xue-zhu, mereka mulai memikirkan masalah ekonomi keluarga mereka. Orang tua Xue-zhu yang mengetahui masalah mereka pun memutuskan untuk membantu mereka. Akhirnya Wang Ji-qing bekerja sama dengan Pei-ji membuka pabrik plastik. Setelah itu untuk menghadiri pernikahan anak perempuan dari Cai-xiu, maka Cai-qin juga pulang. Siapa tahu, setelah selesai menghadiri acara pernikahan, Cai-qin mendapat kabar bahwa suaminya telah meninggal karena penyumbatan pembuluh darah jantung.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 2 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 8

Cai-qin sangat terpukul karena kehilangan suaminya di usia yang begitu muda. Untuk membantu Cai-qin keluar dari kesedihannya, Wang Ji-qing mengajak Cai-qin membantu di pabriknya. Beberapa waktu kemudian anak kedua Xue-zhu telah lahir, bisnis pabrik mereka juga sangat lancar. Untuk membantu meringankan beban Cai-xiu, ayahnya memutuskan untuk mengatur anak Cai-xiu membantu di pabrik plastik Ji-qing.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 3 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 9

Anak pertama Cai-xiu, Zhou Yu-kun meminta kepada ibunya untuk memodali dia membuka usaha restoran prasmanan. Dengan kurang yakin, ibunya memberikan sejumlah tabungan kepada dia. Beberapa lama kemudian, restorannya bangkrut. Ibunya sangat kecewa. Suatu hari, Cai-xiu bertemu kembali dengan saudaranya Yue-er, anak Yue-er yaitu Gui-hong juga seangkatan dengan Zhou Yu-kun. Sejak saat itu, mereka dijodohkan.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 4 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 10

Karena pernikahan mereka sudah ditentukan oleh orang tua, maka Zhou Yu-kun berhasil menikah dengan Gui-hong. Setelah menikah, Gui-hong tetap bekerja, dan Zhou Yu-kun mencoba membangun bisnis lagi, kali ini membuka bisnis es krim tetapi juga tidak berhasil. Setelah Gui-hong melahirkan, juga tetap bekerja sehingga mengakibatkan mertuanya sangat tidak senang. Di pihak lain, ayah Xue-zhu memutuskan untuk pindah rumah ke dekat rumah Xue-zhu.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 5 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 11

Ada dua hal yang menggembirakan. Pertama, tahun baru sudah mau tiba. Anak-anak senang sekali karena mendapat angpao. Kedua, hari ulang tahun ayah Xue-zhu juga tiba. semua orang sibuk mempersiapkan makanan dan kado terbaik. Semuanya juga sangat menikmati kebersamaan dan kehangatan dari keluarga. Pada hari itu, saat tiba waktunya untuk mulai makan bersama, ternyata Ji-fu (kakak laki-laki pertama Xue-zhu) datang terlambat. Dia juga mengatakan semua kesedihan hatinya di depan semua orang. Ayahnya sangat sedih melihatnya mabuk-mabukan lagi. Dari kejadian itu, Xue-zhu mulai memikirkan makna dari kehidupan ini. Setelah itu diketahui bahwa kakaknya terkena penyakit hati yang sudah parah, ayahnya memutuskan untuk membawa dia berobat ke Taipei. Setelah pulang dari Taipei, ayahnya pun mulai sakit.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 6 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 12

Setelah pulang dari Taipei, ayah Xue-zhu masuk angin dan sakit. Setelah dibawa ke dokter baru diketahui bahwa ayahnya terkena penyakit TBC. Karena obat untuk penyakit TBC dan diabetes saling bertentangan, maka pengobatan untuk ayahnya agak susah. Ji-fu yang mengetahui hal ini merasa sangat bersalah karena dia merasa dia yang membuat ayahnya menjadi sakit parah. Dia memaksakan diri mengunjungi ayahnya di rumah sakit, walaupun dia sangat lemah karena masih dalam kondisi sakit. Dia menyatakan penyesalannya kepada ayahnya. Mulai saat itu, dia menjadi sangat depresi dan hampir menyerah sama penyakit yang dideritanya. Xue-zhu yang mendapat firasat buruk menjenguk kakaknya dan berpesan kepada keponakan dan tetangganya untuk memperhatikan Ji-fu. Saat sedang tidur, Xue-zhu bermimpi, Ji-fu mulai berpesan kepada adik yang paling dipercayainya untuk menjaga keluarga ini.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 7 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 13

Tidak lama kemudian, Ji-fu meninggal dunia. Xue-zhu merasakan rapuhnya kehidupan ini, dan ketidakberdayaan sebagai manusia. Setelah itu, seluruh anggota keluarga Xue-zhu memutuskan untuk tidak memberitahukan hal ini kepada ayahnya, karena khawatir kondisi kesehatan ayahnya belum stabil. Ayahnya yang merasakan situasi yang agak aneh di rumahnya, tetap tidak mengerti. Sedangkan ibunya tetap harus senyum di depan ayah walaupun sebenarnya hatinya sangat sedih karena kepergian anak laki-lakinya yang pertama. Seluruh anggota keluarganya berusaha untuk tetap tegar dan menyembunyikan kenyataan ini dari ayahnya, sambil berusaha merawat kesehatan ayahnya dengan sebaik-baiknya. Ayahnya dijaga ketat dan ditemani ke manapun dia pergi. Sampai suatu hari dia diam-diam keluar dari rumahnya sendirian.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 8 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 14

Karena merasa terlalu bosan di rumah, He Zai memilih untuk jalan-jalan ke luar. Dia bertemu dengan teman-teman lamanya. Dari teman lamanya itulah, dia mengetahui kenyataan bahwa telah terjadi sesuatu dengan anaknya, Ji-fu sudah meninggal dunia. Dia sangat sedih dan marah. Anak-anaknya meminta maaf padanya. Seluruh keluarga bersedih karena kehilangan sosok seorang anggota keluarga yang begitu baik. Teman baik Xue-zhu, yaitu Su-lian yang mengetahui hal ini, langsung mengajak teman-temannya mengadakan acara kumpul bersama. Dia ingin mengobati luka sedih di hati Xue-zhu, agar dia bisa lebih cepat keluar dari suasana sedih itu. Anggota keluarga lainnya terus memberi perhatian pada keluarga kakaknya yang ditinggalkan, dan juga orang tua yang ditinggalkan, agar bisa keluar dari penderitaan ini.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 9 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 15

Sepeninggal Ji-fu, ayah Xue-zhu menjadi tidak banyak bicara. Dia masih terus terpuruk dalam kesedihan. Wang Ji-qing yang melihat keadaan ayah mertuanya, sangat tidak rela, dia meluangkan banyak waktu untuk menemaninya. Pelan-pelan perasaan ayah mulai pulih kembali. Dia sadar dengan kenyataan kehidupan ini, ada yang datang, pasti ada yang pergi. Tidak terduga, setelah ayah dan ibu Xue-zhu pindah dan tinggal di rumah Ji-fu untuk merawat cucu-cucunya, tidak lama kemudian ayah jatuh dan kembali masuk rumah sakit, sampai harus segera dioperasi. Karena kondisi ayah Xue-zhu sebelumnya sudah menderita penyakit, semuanya merasa sangat khawatir, apalagi kondisi mental ayah yang kurang kuat akhir-akhir ini. Dengan ditemani anak-anaknya, ayah Xue-zhu berhasil melewati masa kritis.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 10 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 16

Setelah dioperasi, kondisi penyakit ayah Xue-zhu mulai membaik. Tetapi tidak lama kemudian, luka operasi mengalami infeksi yang sangat serius. Dokter menyatakan waktunya tidak lama lagi. Semua anak-anaknya berusaha sebaik-baiknya agar setiap hari bisa dilalui ayahnya dengan tenang, juga berusaha merawat ayah dengan baik. Mereka juga mengingat kembali setiap detik kenangan indah bersama ayah. Ayah Xue-zhu sangat memahami kondisi tubuhnya sendiri. Dia sudah merelakan semuanya, karena tahu bahwa ini adalah hukum karma yang sedang berjalan. Dia berpesan kepada masing-masing anaknya, juga kepada istrinya. Akhirnya dia pergi dengan tenang. Semua orang merasa sangat kehilangan, baik tetangga maupun teman-teman lamanya turut datang menyampaikan duka cita.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 11 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 17

Semua anggota keluarga Xue-zhu sibuk mengurus pemakaman ayahnya. Banyak orang yang datang menyatakan bela sungkawa. Setelah ayahnya meninggal, Xue-zhu berubah pandangannya. Dia merasa hidup ini sangat singkat, sebagai manusia harus bisa menikmati hidup. Jangan karena ingin berhemat, jadi tidak rela membelanjakan uang. Karena uang itu tidak dibawa saat lahir, dan juga tidak bisa dibawa pergi saat meninggal. Karena merasa tidak nyaman tinggal di rumah adiknya, kakak kedua, Cai-qin memutuskan untuk membeli rumah sendiri. A Kun mengkhawatirkan keselamatan bibi keduanya yang tinggal sendirian bersama anak perempuannya, jadi dia dan istrinya pindah tinggal bersama bibi keduanya itu.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 12 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 18

Dari teman kerjanya, Cai-qin ikut-ikutan mencoba bermain lotere. Suatu kali karena membeli terlalu banyak, dia membaginya dengan Xue-zhu. Tidak disangka mereka beruntung dan dapat hadiah. Sejak itu, dari pasang lotere kecil-kecilan, yang tadinya hanya merupakan hiburan, berubah menjadi ketagihan. Bahkan Gui-hong juga ikut bermain. Mereka ingin cepat kaya dalam waktu singkat, akhirnya taruhannya semakin lama semakin besar. Sampai suatu kali, Xue-zhu ditawarkan menjadi Bandar oleh temannya. Dan dia juga mengajak Cai-qin dan Gui-hong bersama. Xue-xiang menolak ikut menjadi Bandar karena takut ditangkap polisi. Kakak pertama juga mulai mencurigai tindak-tanduk mereka. Ibunya Xue-zhu juga mengingatkan Xue-zhu pada pesan dari ayahnya agar tidak berjudi.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 13 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 19

Karena pernah sekali salah paham dikejar polisi, mereka kapok dan tidak berani lagi menjadi Bandar, lagipula untungnya juga sedikit. Mereka berpikir sebaiknya tetap bermain lotere agar lebih aman. Xue-zhu siang malam terus memikirkan angka keramat, sampai melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan seorang ibu. Pekerjaannya di pabrik juga terlalaikan. Suaminya, Wang Ji-qing kali ini marah besar. Dia menasehatinya agar jangan main lagi. Mereka teringat kembali dengan kejadian dulu saat Wang Ji-qing ketagihan main mahjong. Ayah Xue-zhu sangat marah dan kecewa. Akhirnya Xue-zhu memutuskan untuk bertobat, berhenti berjudi setelah melihat kejadian seorang yang mengalami keterbelakangan mental yang diminta paksa memberikan angka oleh sekumpulan orang yang akal sehatnya sudah hilang karena lotere.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 14 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 20

Xue-zhu telah bertobat dan tidak mau main lotere lagi. Saat berkumpul dengan teman-teman lamanya pada ulang tahun Yu-feng, Xue-zhu menceritakan kebosanannya setelah tidak main lotere lagi. Akhirnya teman-temannya memperkenalkan dia bermain saham. Xue-zhu mulai ikut-ikutan main saham, dia juga mengajak kakak kedua dan Gui-hong ikut bermain bersama. Mereka sangat sungguh-sungguh mengamati pasar saham. Karena bisa dapat untung uang dalam waktu yang singkat, Xue-zhu semakin serius meneliti saham, sampai tidak begitu memperhatikan urusan pabrik dan keluarganya. Prestasi anak-anaknya di sekolah merosot drastis. Ibunya dan temannya, Cai Su-lian berusaha mengingatkan Xue-zhu agar gaya hidupnya jangan sampai begitu boros. Kakak pertama juga menasehati dia agar melaksanakan kewajiban sebagai seorang ibu dan istri yang baik.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 15 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 21

Gaya hidup Xue-zhu yang mewah membuat Ji-qing agak terganggu. Xue-zhu juga mulai ikut-ikutan di bidang property. Karena saham yang dibeli Xue-zhu untung terus, maka Cai-qin dan Gui-hong juga mulai mencari uang lebih banyak untuk menginvestasikannya ke saham. Salah satu pelanggan tetap Wang Ji-qing memperkenalkan seorang pelanggan baru, namanya Pak Huang. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan dia. Di pihak lain, Xue-zhu yang selama ini suka beramal, kali ini dia mempunyai pengalaman buruk ditipu oleh yayasan yang tidak jelas asal-usulnya. Karena itu, begitu teman sekolahnya Cai Su-lian mengajaknya beramal, dia tidak mempercayai dan langsung menolaknya. Anak pertama Xue-zhu, yaitu Xiao Zhen mulai bertingkah, dia tidak pergi les setelah pulang sekolah sehingga mengakibatkan ayahnya sangat marah. Gui-hong berencana membuka toko pakaian, tetapi dia menolak saran dari suami dan temannya untuk diskusi dulu dengan mertuanya.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 16 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 22

Menantu dari Cai-xiu yaitu Gui-hong mulai memikirkan masa depan. Dia memutuskan untuk membuka toko pakaian. Tetapi dia tidak diskusi dulu dengan mertuanya. Cai-xiu sangat marah setelah mengetahuinya. Kerja sama Wang Ji-qing dengan Pak Huang mengalami masalah, utang barang dan utang pinjamannya habis ditipu oleh Pak Huang. Xue-zhu sangat marah dengan kecerobohan Wang Ji-qing, ditambah dengan masalah Xiao Zhen yang mulai membangkang, Ji-qing dan Xue-zhu mulai sering bertengkar. Roda kehidupan terus berputar, akhirnya dikarenakan krisis ekonomi, maka pasar saham menurun dan ambruk. Banyak orang yang kecewa dan sedih karena modalnya semuanya habis dalam sekejap. Terutama Gui-hong dan Cai-qin, mereka sangat sedih. Begitu juga dengan Xue-zhu, selain menanggung kesedihan karena rugi uang, juga sedih karena disalahkan oleh kakak keduanya, Cai-qin.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 17 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 23

Karena rugi saham, semua orang sangat sedih. Xue-zhu pergi meminta pendapat kepada Bu Fang-zhi. Setelah itu, pikiran dia menjadi lebih terbuka. Dia menyadari bahwa bersedih tidak bisa menyelesaikan masalah. Dia bangkit untuk mencari jalan keluar membayar utang-utangnya. Melihat keadaan Xue-zhu, teman baiknya Su-lian ingin menghibur dia, mengajak dia pergi ke Hualien untuk mendengarkan ceramah dari Master. Pada awalnya Xue-zhu tidak ingin pergi, tapi karena dipaksa oleh Su-lian yang lebih keras kepala daripada dia, jadi dia terpaksa ikut juga. Tidak disangka setelah pulang dari Hualien, Xue-zhu menjadi lebih bersemangat dan berpikiran lebih terbuka. Dia menyadari kehidupan ini begitu singkat untuk bersedih, dia juga teringat kembali dengan perkataan ayahnya. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dia. Akhirnya dia diajak Su-lian mengumpulkan dana amal Tzu Chi.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 18 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 24

Xue-zhu mulai belajar mengumpulkan dana Tzu Chi, dia mulai dari keluarganya, sampai terakhir juga kepada orang-orang di pasar. Dia berhasil mengumpulkannya. Kemudian Su-lian memberinya tugas lain, yaitu mengajak orang untuk ikut ke Hualien. Dia langsung mengajak keluarganya lagi. Tapi sayangnya rencananya tidak berjalan lancar. A Kun dan Gui-hong bertengkar, sedangkan Cai-qin tidak serius mendengarkan ceramah. Xue-zhu merasa sangat kecewa dan malu. Hubungannya dengan mereka menjadi agak renggang. Sehingga dia tidak menjalankan Tzu Chi dengan serius. Di saat ini, kondisi batuk kakak ipar pertama Xue-zhu semakin parah, tetapi kakak iparnya menolak diperiksa oleh dokter. Di pihak lain, dari rekan bisnisnya, Xue-zhu mengetahui tentang kesempatan bisnis di Tiongkok dan diajak Direktur Hong berbisnis di sana. Xue-zhu sangat tertarik dan ingin mencobanya.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 19 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 25

Karena ingin lebih memahami prospek bisnis di Tiongkok, Wang Ji-qing dan Xue-zhu pergi ke sana. Xue-zhu sudah mengatur semuanya dengan baik. Akhirnya mereka tidak jadi menjalankan usaha di sana, karena kondisinya kurang menguntungkan. Pak Huang yang berutang pada mereka tiba-tiba menelepon akan membayar utang, tetapi Xue-zhu malah merasa gelisah terus. Di saat ini, kondisi penyakit suami Cai-xiu tidak membaik. Menantunya, Gui-hong malah berencana membeli rumah tanpa diskusi dulu dengan suami dan mertuanya. Gui-hong juga mengajak Xue-zhu menjadi distributor pakaian dalam di Taichung. Xue-zhu tertarik, tetapi ibunya dan Ji-qing tidak begitu setuju. Bu Fang-zhi dan Su-lian juga terus mengingatkan Xue-zhu agar tidak terjerumus dalam ketamakan. Akhirnya Xue-zhu sadar dan memutuskan untuk menjalankan Tzu Chi dengan serius.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 20 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 26

Di saat Xue-zhu sibuk mempersiapkan acara perjamuan teh. Dia mengajak Cai-qin, tetapi ditolak, bahkan Cai-qin akan berhenti berdana, Xue-zhu memberinya buku kata perenungan. Xue-zhu juga mengajak Gui-hong, tetapi tidak disangka ajakannya ditolak mentah-mentah oleh Gui-hong yang mengira Xue-zhu hanya fokus pada uang. Di antara penolakan ini, Ji-qing terus mendukung Xue-zhu. Tidak lama kemudian, ayah mertua Gui-hong dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sudah lama diderita, setelah dirawat beberapa hati, mertuanya langsung meninggal. Semua keluarga sangat bersedih, terutama kakak pertama Xue-zhu, yaitu Cai-xiu. Dia semakin yakin bahwa dirinya memang ditakdirkan hidup susah. Cai-qin dan Xue-zhu terus mendampinginya. Sepertinya jodoh Gui-hong dengan Tzu Chi sudah dekat. Dia bertemu dengan temannya A Yuan yang meminjamkan kaset tentang ceramah Master kepada dia, dan juga bersedia ikut Xue-zhu mengunjungi kantor Tzu Chi untuk lebih memahami.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 21 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 27

Xue-zhu merasa sangat puas dengan acara perjamuan teh yang terbilang sukses. Xue-zhu mulai ikut serta dalam melakukan proses daur ulang untuk pelestarian lingkungan, dia mendapat dukungan penuh dari suami dan anak-anaknya. Dalam kesempatan ini, dia bertemu dengan teman SMP dia, Wang Shan, yang tetap bersemangat meskipun dalam keadaan sakit. Meskipun Ji-qing sempat menerima komentar negatif, tetapi Xue-zhu terus mendukungnya. Kemudian karena bencana banjir yang terjadi di Huadong, Tiongkok, banyak korban bencana yang membutuhkan bantuan. Su-lian berencana melakukan penggalangan dana di daerah Qing Shui. Xue-zhu juga mengajak Gui-hong. Karena Gui-hong sudah bertekad untuk lebih memahami Tzu Chi, maka dia juga ikut serta dalam acara penggalangan dana ini dan turut menyumbang ide. Di sana dia belajar menahan diri, walaupun disindir dan dimarahi oleh mantan bosnya. Di sisi lain Xue-zhu mendapat tantangan baru untuk membujuk kak Cui-hong yang pemalu tetapi pintar agar lebih aktif menggalang dana.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 22 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 28

Demi mengumpulkan dana untuk korban bencana banjir di Tiongkok, mereka menyiapkan acara penggalangan dana ini dengan sangat bersungguh-sungguh. Cui-hong meskipun tidak didukung oleh suaminya, tetap bersemangat ikut. Dengan memakai caranya sendiri, dia juga berhasil. Gui-hong belajar banyak dari acara ini, dia menjadi lebih bisa menahan diri, dia juga belajar peduli dan berkenalan dengan tetangganya yang menjual kembang tahu, melihat itu A Kun menjadi selalu mendukungnya. Cai-qin semakin terkesan dengan perubahan sikap Gui-hong. Xue-zhu yang bersemangat sejak awal, tetap memperhatikan urusan rumah tangga, terutama dengan dukungan dari suami, ibu mertua dan iparnya, meskipun Cai-xiu masih sedikit salah paham padanya. Xue-zhu dan Gui-hong mengunjungi seorang tuna grahita, dari dia Gui-hong belajar bersyukur dan mereka langsung mempersiapkan langkah berikutnya untuk membantu penderita tuna grahita tersebut.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 23 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 29

Pada suatu hari, pada saat Xue-zhu membantu kakak-kakak Tzu Chi mengumpulkan uang amal, dia merasa ada yang aneh karena banyak sekali donator yang tercatat, tetapi jarang melihat orang-orang itu muncul. Xue-zhu memutuskan mengadakan acara perjamuan teh setiap bulan secara rutin. Xue-zhu bersungguh-sungguh dalam persiapan, pelaksanaan dan tetap semangat mengatasi kendala yang muncul. Gui-hong semakin aktif dalam kegiatan Tzu Chi, sikapnya terhadap A Kun juga berubah menjadi baik, A Kun sangat terkesan. A Kun juga ikut dalam kegiatan Tzu Chi, sebagai pengemudi dan penulis notulen rapat dan atas dukungan Gui-hong, dia siap membantu lebih banyak. Xue-zhu memujinya. Sedangkan meskipun sangat terkesan dengan perubahan baik dari A Kun dan Gui-hong, meskipun mereka juga terus mengajaknya bergabung, Cai-qin masih mempertimbangkannya.

Drama DAAI : Cinta Selalu Menemani , 24 Maret 2011, Pk 19.00. Episode 30

Dari pelaksanaan acara perjamuan teh, ada beberapa kendala yang muncul, dari masalah transportasi, jumlah peserta yang semakin berkurang sampai isi dari acara tersebut yang dinilai monoton. Xue-zhu dan rekan-rekan terus mencari tahu latar belakang masalah dan mencari jalan keluarnya. Meskipun sulit dan melelahkan, mereka tetap bersemangat. Di samping itu Xue-zhu juga sedang menghadapi kasus Wang Qiang yang kondisinya sangat menyedihkan karena kecelakaan. Xue-zhu mendapat inspirasi dari keluarganya. Untuk pertama kalinya, Cui-hong yang pemalu tampil membawakan acara di depan umum karena Xue-zhu berhalangan hadir. A Kun semakin sadar untuk berbakti kepada ibunya dan terus mendukung Tzu Chi, sedangkan Gui-hong masih belum mendapatkan dukungan penuh dari ibu mertuanya dalam menjalankan Tzu Chi.

s/d Episode 60

Sabtu, 24 Juli 2010

jejak langkah di bawah mentari

陽光下的足跡

Jejak Langkah di Bawah Mentari

Setiap Hari : Pk 19.00 WIB

Re-Run 07.00 dan 13.00 WIB (Hari Berikutnya)

Mulai 8 Juli 2010

47 Episode.

Cerita mengenai kehidupan Dokter Cai yang sejak kecil mengalami polio sehingga kedua kakinya cacat, namun Dokter Cai sejak kecil tidak pernah menyerah dengan keadaannya.

Dengan dukungan penuh dari keluarganya, Beliau pun menjalani hidup dengan layaknya orang biasa, tetap ceria dan bersemangat biarpun harus berjalan dengan memakai tongkat untuk berangkat ke sekolah, sampai akhirnya Dokter Cai berhasil lulus dan menjadi dokter spesialis gigi. Dokter Cai mempunyai seorang kekasih yang sangat cantik dan berasal dari keluarga berada, namun akhirnya berpisah karena orang tua kekasihnya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Dokter Cai cacat. Setelah kejadian itu Dokter Cai mendapat kesempatan bekerja di tempat merawat anak-anak yang mempunyai keterbelakangan dan mengenal Wang Wei-hua, yang akhirnya menjadi istrinya.

Tahun 1999 terjadi gempa dahsyat di Taiwan, melalui kejadian ini, Dokter Cai dan keluarga menjalin jodoh dengan Tzu Chi di mana Dokter Cai ikut serta dalam usaha menolong orang-orang yang tertimpa bencana. Dokter Cai pun akhirnya membawa serta keluarganya dan keluarga mertuanya untuk ikut bersumbangsih di Tzu Chi.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 8 Juli 2010, Episode 1

Cai Zong-xian adalah seorang anak yang ceria, tetapi kakinya lumpuh. Ibunya, A Xin, selalu menyalahkan diri sendiri kurang berhati-hati sehingga menyebabkan kakinya menjadi begini. Tai-ping, sang ayah dan A Xin ingin mengunjungi seorang anak yang telah melakukan operasi kaki. Operasi anak tersebut gagal maka Zong-xian tidak jadi operasi juga. Padahal dia berpikir jika dia bisa operasi maka dia dapat berjalan dan sekolah seperti kakak-kakaknya. Kini sang ayah mengatakan satu-satunya cara agar Zong-xian bisa berjalan adalah menggenakan sepatu besi. Ibu dan nenek tidak setuju. Tetapi karena saudara-saudaranya turut memohon pada nenek, akhirnya nenek dan ibu menyetujuinya.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 9 Juli 2010, Episode 2

Zong-xian ketakutan karena terjatuh berkali-kali ketika pertama kali menggenakan sepatu besi. Kini ia tidak berani mencoba lagi karena memakai sepatu besi terlalu menyakitkan. Segala cara telah digunakan oleh kakak-kakaknya, ayah dan ibu untuk membujuknya mencoba sekali lagi. Tetapi dia tetap tidak mau. Hingga suatu kali saat semua orang sudah pasrah membujuk dia, akhirnya dia mencoba dan berhasil. Hari pertama ayah menggendong dia ke sekolah. Guru Jiu-lan pun takjub melihat Zong-xian begitu agresif dan ceria. Walau terjatuh dia takkan menangis, melainkan bangun sendiri. Guru Xin menyuruh Zong-xian berada di kelas saja saat pelajaran olahraga berlangsung. Hal ini membuat Zong-xian gelisah.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 10 Juli 2010, Episode 3

Pulang sekolah biasanya Zong-xian dijemput oleh ibu dan dibantu oleh temannya Hai-guang. Sejak itu mereka menjadi teman baik. Demi bermain bola Zong-xian bahkan berdiri di tengah lapangan dan menyuruh teman-teman melempar bola kepada dia. Hal ini membuat keluarganya sangat khawatir. Sedangkan Guru Xin ragu apakah keputusannya melarang dia main bola dan olahraga adalah benar atau tidak. Dia melihat Zong-xian menjadi tidak gembira karena keputusan ini. Tai-ping berunding dengan Guru Xin, mereka memikirkan olahraga yang cocok untuk Zong-xian yaitu bola pingpong. Kini dia telah bisa main bola juga termasuk melakukan olahraga.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 11 Juli 2010, Episode 4

Sebenarnya yang Zong-xian inginkan sangat sederhana. Dia hanya ingin sekolah, bermain, berangkat sekolah sendiri seperti anak-anak lain. Dia tidak mau diberi perlakukan khusus karena pengaruh kakinya. Oleh sebab itu, dia meminta orangtuanya untuk izinkan dia berangkat sekolah sendiri. Tai-ping juga berpendapat sudah saatnya melepaskan dia agar dia bisa belajar mandiri. Mereka berpikir Zong-xian sendiri tidak takut, kenapa mereka harus takut? Juga karena melihat sikap orangtuanya maka Guru Xin mengizinkan dia ikut pelajaran olahraga bersama teman-teman sekolah.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 12 Juli 2010, Episode 5

Nenek memasak obat untuk Zong-xian. Dia marah besar karena Xiu-jing membagikannya kepada Zong-ying, Zong-rui dan Xiu-qin. Ternyata nenek salah paham kepada Xiu-jing. Ibu telah menceritakan masalahnya kepada nenek. Xiu-qin ingin ikut main saat Zong-xian bermain bola pingpong dengan Hai-guang. Karena ngambek maka Xiu-qin melempar raket dan dilihat oleh ayah. Ayah menghukum mereka berdua. Zong-xian setiap hari sibuk main. Akibatnya nilainya menjadi turun. Karena ada himbauan dari guru dan ayah, kini dia menjadi rajin belajar. Dia berjanji akan mendapat juara pertama.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 13 Juli 2010, Episode 6

Setelah mendapat juara pertama, teman-teman mengatakan Zong-xian sombong. Bahkan Hai-guang juga berkata demikian dan putus hubungan dengan dia. Ini dikarenakan Zong-xian terlalu percaya diri dan merasa apa yang dipikirkannya adalah benar. Setelah diceramahi oleh ayahnya, kini dia sadar bahwa dirinya salah dan segera memperbaiki sikapnya. Kali ini guru mengajak murid-murid jalan sehat ke taman baru. Tai-ping diam-diam mengizinkan Zong-xian ikut. Zong-xian berusaha keras untuk melakukan kegiatan tersebut bersama teman-temannya. Saat jalan sehat berlangsung ibu melihat Zong-xian kelelahan dan digendong oleh Guru Xin.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 14 Juli 2010, Episode 7

Sang ibu sangat berterima kasih kepada Guru Xin karena telah menggantikan dia melakukan banyak kewajiban seorang ibu saat Zong-xian berada di sekolah. Guru Xin mengatakan bahwa cara membantu Zong-xian adalah pertahankan harga diri dan membangkitkan kepercayaan dirinya. Kini sang ibu telah dapat melupakan masalah kaki Zong-xian dan mengizinkan dia melakukan segala sesuatu yang dia inginkan seperti main bola bisbol. Pensil Zong-xian hilang, dia dan ayah menuduh Xiu-qin adalah pencurinya. Ternyata mereka salah paham. Secara perlahan Xiu-qin selalu merasa ayah dan ibu pilih kasih. Karena keributan ini, nenek tiba-tiba sakit kepala dan masuk rumah sakit.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 15 Juli 2010, Episode 8

Nenek pingsan diakibatkan karena penyakit diabetes. Dia tidak mengontrol makanan yang mengandung kadar gula dan diam-diam makan cokelat kiriman putrinya dari Jepang. Dr. Lin memberitahu Zong-xian untuk mengawasi makanan neneknya dan menyemangati dia rajin belajar agar bisa menjadi dokter seperti Dr. Lin. Suara itu tidak pernah hilang. Suara inilah yang menyemangati dia masuk fakultas kedokteran yangming. Kini dia lekas menjadi dokter gigi di klinik. Hari ini Zong-xian pertama kali memperkenalkan pacarnya, Juan-juan, kepada orangtuanya. Tai-ping dan A Xin menyukai Juan-juan. Tetapi A Xin merasa Juan-juan mempermasalahkan kaki Zong-xian karena memindahkan tongkatnya saat foto.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 16 Juli 2010, Episode 9

Xiu-qin telah besar. Dia bekerja sebagai suster di rumah sakit. Dia masih suka bermain dan pulang malam. Oleh karena itu ayah selalu tegas memarahi dia, untung ada ibu yang membela dia. Xiu-qin tidak mau diatur karena dia merasa seluruh kasih sayang keluarga telah dirampas oleh Zong-xian. Dia selalu disalahkan dan tidak pernah didengar maka dia mencari kasih sayang lain di luar keluarga yaitu dari pacarnya. Wei-hua bekerja di pusat rehabilitasi. Dia sabar dan penuh kasih sayang memperlakukan anak-anak di sana. Mereka sedang mencari seorang dokter gigi dengan waktu fleksibel untuk periksa gigi anak-anak. Kebetulan Zong-xian melihat iklan ini dan ingin melamar ke sana.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 17 Juli 2010, Episode 10

Orangtua Juan-juan menemukan foto Juan-juan bersama Zong-xian. Mereka menyukai Zong-xian dan ingin segera bertemu dengan dia. Zong-xian beserta orangtuanya senang mendengar kabar ini. Sayangnya Juan-juan belum memberitahu orangtuanya bahwa kaki Zong-xian bermasalah. Mereka entah akan mengizinkan mereka bersama tidak. Besok adalah hari pertama Zong-xian bekerja di pusat rehabilitasi. Ia melakukan banyak persiapan karena anak-anak berkebutuhan khusus sangat takut pada dokter. Begitu juga Wei-hua yang menganggap semua anak-anak di panti adalah malaikat. Dia juga membaca buku demi membantu Dr. Cai.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 18 Juli 2010, Episode 11

Persiapan Wei-hua untuk membantu Dr. Cai sia-sia. Zong-xian berhasil berteman dan memeriksa gigi seluruh anak-anak dengan lancar. Karena hal ini Wei-hua mengagumi Zong-xian. Juan-juan membawakan kabar baik bahwa orangtuanya mengundang Zong-xian makan malam lusa nanti. Keluarga Zong-xian turut sibuk dan gembira atas hal ini. Orangtua Juan-juan melihat kondisi kaki Zong-xian dan melarang mereka bersama. Juan-juan tidak peduli larangan orangtua dan mau mengajak Zong-xian keluar negeri dan menikah di sana. Akankah mereka keluar negeri dan meninggalkan keluarga mereka menderita?

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 19 Juli 2010, Episode 12

Ayah telah mengetahui masalah Xiu-qin punya pacar. Dia marah besar dan mengusir Xiu-qin. Tetapi ternyata Xiu-qin dibohongi oleh pria tersebut. Zong-xian berusaha membujuk Xiu-qin pulang dan menghibur sang ayah. Melihat kesedihan dan kekecewaan ayah beserta kegelisahan Xiu-qin, Zong-xian tahu bagaimana menyelesaikan masalah dia dengan Juan-juan. Dia tidak ingin melihat Juan-juan bertengkar dengan orangtuanya. Zong-xian dan Xiu-qin patah hati bersamaan. Setiap orangtua berharap anak-anaknya bisa bahagia dan menemukan pasangan hidup yang tepat. Sekeluarga berharap suatu hari Zong-xian dapat menemukan wanita yang menerima dia sepenuhnya.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 20 Juli 2010, Episode 13

Sudah beberapa lama Zong-xian dan Juan-juan berpisah. Hidupnya tetap sama, hanya kerja di klinik, di pusat rehabilitasi dan minggu istirahat di rumah. Hal ini membuat ibunya khawatir. Suatu sore saat pulang kerja Zong-xian bertemu dengan Wei-hua dan Wen-wen di taman. Selama pembicaraan Zong-xian menyadari bahwa Wei-hua adalah wanita baik yang dapat menerima kondisi cacat orang lain. Tanpa disadari sejak itulah tumbuh sedikit perasaan terhadap Wei-hua. Di panti Zong-xian sering berinteraksi dan membantu Wei-hua, bahkan membantu Wei-hua menyiapkan bahan ujian. Akankah hubungan mereka berkembang?

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 21 Juli 2010, Episode 14

Kali ini pusat rehabilitasi mengadakan acara perayaan ulang tahun. Wei-hua dan pengasuh lain sibuk menyiapkan acara kali ini. Demi menemani Wei-hua yang sedang lembur memperbaiki lampion yang dirusak oleh anak-anak, Zong-xian juga menulis artikel di panti hingga malam. Ketika melihat Wei-hua dan Guru Pang latihan drama panggung, ada perasaan tidak enak yang merayapi hati Zong-xian. Saat itu dia sadar ternyata tanpa disadari dia menyukai Guru Wei-hua. Tetapi dia punya saingan yaitu Guru Pang. Selain itu, ayah dan ibu juga ingin menjodohkan Zong-xian dengan putri Tuan Xu. Namun Zong-xian menolak dan membuat ibu marah.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 22 Juli 2010, Episode 15

Zong-xian tidak kehilangan keberanian dan kepercayaan diri karena kegagalan hubungan dia dengan Juan-juan. Karena pernah berpisah maka dia semakin tahu bagaimana cara mencintai seseorang. Di perjalanan pulang seusai acara panti Zong-xian memberanikan diri mengungkapkan perasaan dia terhadap Wei-hua. Xiu-qin telah menikah dengan Bo-yuan. Xiu-jing, kakak pertama juga segera menikah. Dengan begitu maka ibu menjadi semakin gundah dan khawatir Zong-xian tidak punya pacar. Saat ini Zong-xian memberitahu orangtuanya bahwa dia sudah punya pacar dan mereka senang sekali. Tetapi Wei-hua tidak berani memberitahu ayahnya karena takut dilarang pacaran.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 23 Juli 2010, Episode 16

Orangtua Zong-xian sengaja berkunjung ke pusat rehabilitasi untuk bertemu Wei-hua. Mereka sangat menyukai calon menantu ini. Ibu Wei-hua, Yue-xiang, senang mendengar putrinya sudah pacaran. Karena penasaran ingin melihat Zong-xian, maka dia mendatangi klinik tempat dia bekerja. Dia melihat kenyataan yang kejam bahwa kaki Zong-xian tidak leluasa. Sepanjang jalan pulang dia gundah dan menangis. Dia tidak tahu harus bagaimana dan harus mengatakan apa kepada ayah Wei-hua, Wang Kai-ying. Yue-xiang menyarankan Wei-hua berpisah dengan Zong-xian sekarang juga daripada dilarang oleh ayahnya.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 24 Juli 2010, Episode 17

Wei-hua gelisah karena disuruh harus berpisah dengan Zong-xian oleh ibunya. Melihat dia begitu, Zong-xian juga sakit hati. Zong-xian pernah berpikir untuk melepaskan Wei-hua, tetapi dia menyadari baik mundur atau maju Wei-hua pasti akan menderita. Maka kali ini dia memutuskan untuk berani dan berusaha meraih kebahagiaan mereka. Wei-hua juga berterus terang terhadap ayahnya mengenai hubungan dia dengan Zong-xian. Kai-ying tidak mau dengar omongan Wei-hua dan Yue-xiang. Dia mau menilai sendiri kepribadian Zong-xian berdasarkan standar yang tinggi. Atas dasar ini dia setuju untuk bertemu dengan Zong-xian.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 25 Juli 2010, Episode 18

Zong-xian gugup saat akan bertemu dengan orangtua Wei-hua. Demikian juga orangtua Zong-xian yang menanti di rumah. Zong-xian orangnya jujur dan berpegang pada prinsip hidupnya. Dia tidak melanggar prinsipnya demi menyenangkan hati ayah Wei-hua. Ayah Wei-hua kagum pada Zong-xian dan telah mengizinkan mereka pacaran. Sebaliknya ibu Wei-hua malah bersikeras melarang mereka pacaran. Karena tidak ada jalan lain, Wei-hua berpikir satu-satunya cara yang dapat membantu dia adalah seseorang. Orang itu adalah nenek Wei-hua, ibunda Yue-xiang. Akankah nenek membantu hubungan mereka?

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 26 Juli 2010, Episode 19

Melihat Zong-xian begitu pengertian dan tekad Wei-hua untuk hidup bersama Zong-xian begitu kuat, maka nenek turun tangan membantu mereka. Dia memarahi Kai-ying sambil menyadarkan Yue-xiang. Dia tidak mau melihat putrinya melakukan hal yang hampir pernah dilakukannya serta yang dapat menyebabkan timbulnya penyesalan. Dulu nenek tidak bersikeras melarang hubungan ayah dan ibu Wei-hua sehingga kini ada keluarga yang begitu bahagia. Akhirnya ibu setuju. Mereka mulai sibuk menyiapkan pernikahan. Mas kawin yang diminta oleh Yue-xiang adalah kesetiaan abadi Zong-xian terhadap Wei-hua.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 27 Juli 2010, Episode 20

Hari yang dinantikan telah tiba. Akhirnya Zong-xian dan Wei-hua dapat mengadakan acara pernikahan mereka dengan lancar. Tentu juga dihadiri oleh seluruh buah hati pusat rehabilitasi. Setelah menikah, Zong-xian dan Wei-hua tinggal di klinik. Wei-hua sibuk bekerja, kuliah juga harus mengurus rumah tangga. Zong-xian membantu melakukan pekerjaan rumah. Hal ini dilihat oleh orangtuanya. Mereka menyarankan Wei-hua berhenti bekerja. Bahkan ibu Wei-hua pun mendukung. Tetapi adik dan Xiu-jing mengatakan tindakan ibu tidak benar dan menasihati dia. Mungkinkah keputusan ibu akan berubah?

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 28 Juli 2010, Episode 21

Kini persaingan semakin kuat. Ada beberapa klinik gigi baru yang direnovasi dengan mewah dan dilengkapi fasilitas baik. Kian hari pasien Zong-xian semakin berkurang. Bahkan satu-satunya pasien pun melakukan tawar menawar harga dengan dia. Zong-xian sempat ragu apakah dia dokter atau bukan. Dia merasa semakin lama semakin mirip pengusaha. Hal ini sangat mengganggu dia. Dia sempat marah besar dan membentak Wei-hua beli begitu banyak baju. Biasanya dia membatasi diri saat minum bir. Ini pertama kalinya dia mabuk dan mulai beruban. Wei-hua menjadi penasaran apa yang terjadi pada Zong-xian.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 29 Juli 2010, Episode 22

Bahkan Kai-ying juga heran kenapa Zong-xian bisa melanggar prinsip hidupnya dan meminum bir lebih dari tiga gelas. Mereka menebak seharusnya karena ada tekanan, masalah menyangkut pekerjaan. Wei-hua ingin lebih perhatian pada Zong-xian tetapi mereka malah bertengkar karena Zong-xian mengatakan dia menyebalkan. Wei-hua mengatakan mau cerai. Setelah mengatakannya, mereka sama-sama menyesal dan menunda hal ini. Kali ini mereka pulang makan di rumah. Walau mereka bersikap akur di hadapan ayah dan ibu, tapi adik dan kakak juga menyadari mereka bertengkar.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 30 Juli 2010, Episode 23

Zong-xian dan Wei-hua curhat kepada kakak dan adik. Kakak dan adik menasihati mereka damai. Sebenarnya dalam hati mereka tidak rela cerai dan saling mencintai. Dengan begitu masalah telah terselesaikan. Walau pun sudah damai, mereka tetap suka bertengkar. Contoh kali ini mereka rencana beli rumah karena pemilik rumah tidak mau menyewakan rumahnya lagi. Wei-hua ngambek dan kabur pulang ke rumahnya karena Zong-xian tidak berpikir untuk membeli rumah atas nama dia, tandanya Zong-xian tidak mencintai dia. Ayah dan ibu Wei-hua merasa alasan ini tidak logika dan menasihati dia harus komunikasi dengan senyum dan hati tenang dengan Zong-xian.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 31 Juli 2010, Episode 24

Wei-hua pulang dan tetap bersikeras meminta Zong-xian jawab apakah rumah akan dibeli atas nama dia. Zong-xian cuek karena Wei-hua bertanya saat dia memeriksa gigi seorang pasien. Karena Zong-xian tidak mau jawab, kali ini Wei-hua emosi dan minggat dari rumah dengan membawa selimut. Karena tidak tahu ke mana maka Wei-hua pulang ke rumahnya dan dimarahi oleh ayahnya. Zong-xian juga introspeksi diri dan berpikir akan menjemput Wei-hua pulang esok hari. Wei-hua emosi, ngambek hanya ingin tahu seberapa pentingnya dia dalam hati Zong-xian.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 1 Agustus 2010, Episode 25

Zong-xian dan Wei-hua sudah punya rumah sendiri. Pada saat yang sama Wei-hua membawakan kabar baik yaitu dia telah hamil. Sekeluarga gembira menyambut hal ini. Putra pertama mereka telah lahir. Dia bernama Cai Shang-mou. Kini dia telah menginjak usia remaja. Dia merusak mainan teman. Dia ragu mau beritahu ayah dan ibu atau tidak. Semakin tua, Zong-xian semakin tidak sabar. Dia tidak perhatian terhadap pasien lagi. Kini dia bahkan bisa mengusir pasien jika pasien terlalu cerewet. Apakah ini karena pengaruh usia? Bahkan dia sendiri pun heran.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 2 Agustus2010, Episode 26

Shang-mou pinjam uang kepada temannya demi bertanggung jawab karena telah merusak mainan temannya. Zong-xian tidak menyalahkan dia mengenai hal ini, tapi dia menghukumnya karena tidak memberitahu orangtua ketika menghadapi kesulitan atau masalah. Karena merasa dirugikan, maka dia pergi ke rumah ayah dan ibu Wei-hua. Kakek dan nenek paling menyayangi dia. Kakek memberikan ceramah kepada Zong-xian karena dia tidak memberi anaknya kesempatan untuk cerita kepada dia. Akhirnya masalah ini selesai, Shang-mou juga tidak perlu dihukum berat.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 3 Agustus 2010, Episode 27

Zong-xian telah berubah, tidak ramah seperti dulu. Setelah dikatai oleh Wei-hua, dia berjanji akan mulai tersenyum secara tulus terhadap tamu. Zong-xian tidak menyukai negaranya karena ada banyak orang tidak mematuhi peraturan. Klinik Zong-xian dirampok oleh tiga anak muda. Dia sangat kecewa terhadap negaranya. Kedua kejadian ini adalah alasan dia ingin migrasi ke luar negeri. Wei-hua dan Shang-mou menolak hal ini, sedangkan kakak pertama mendukung dia.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 4 Agustus 2010, Episode 28

Shang-mou keceplosan masalah Zong-xian dirampok sehingga orangtua Wei-hua tahu dan mengatai mereka tidak seharusnya menyembunyikan hal ini dari orangtua dengan alasan takut mereka khawatir. Akhirnya Zong-xian memberitahu orangtuanya serta memberitahukan bahwa mereka mau pindah ke Singapore. A Xin menangis terus karena Zong-xian mau migrasi. Tai-ping menasihati dia harus berpikir terbuka dan tersenyum agar Zong-xian dapat mencapai impiannya. Seluruh Taiwan mengalami mati lampu karena menara listrik runtuh akibat semakin merosotnya tanah. Ini gejala lingkungan alam yang rusak akibat ulah manusia.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 5 Agustus 2010, Episode 29

Ibu sangat sedih melihat putra putrinya kian meninggalkan dia. Wei-hua tidak tega melihatnya, tetapi karena harus menghargai pendapat Zong-xian, maka dia mengirimkan surat pengajuan migrasi ke Singapore. Pada suatu malam terjadi gempa yang dahsyat dengan 7 skala ritcher. Di kala gempa, Zong-xian tetap keras kepala dan tidur saja. Keesokan dia baru mengetahui betapa parah gempa yang terjadi di seluruh Taiwan kali ini. Saat mereka siap pulang ke rumah orangtua, seorang pasien datang untuk mengundur janji dengan Zong-xian karena dia mau pergi jadi relawan dan membantu korban bencana di Nantou.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 6 Agustus 2010, Episode 30

Kejadian gempa 921 menyadarkan Zong-xian. Akhirnya dia sadar bukan lingkungan tidak bersahabat, juga bukan orang lain jahat, melainkan karena dia sendiri terlalu egois, tidak mau perhatian pada orang lain serta melupakan sumpah dia saat lulus kuliah yaitu akan menjadi dokter baik yang berteknik dan beretika serta bisa membantu orang lain. Kini Zong-xian memutuskan melakukan sesuatu demi masyarakat. Dia ikut TIMA dan melakukan baksos kesehatan selama sebulan sekali, baik di daerah bencana ataupun bukan. Sebagai istrinya, Wei-hua selalu mendukung dia.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 7 Agustus 2010, Episode 31

Saat melakukan baksos kesehatan Zong-xian bertemu dengan seorang bapak tua yang berasal dari Tiongkok. Kata-kata orang tua itu membuat Zong-xian sadar ternyata dia masih mencintai tanah airnya, ternyata sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan tanah air. Oleh karena itu, surat balasan migrasi dibuang tanpa dilihat, Zong-xian memutuskan tidak jadi ke Singapore. Seluruh keluarga senang mendengar kabar ini. Zong-xian mulai aktif di TIMA Tzu Chi. Pernah sekali Shang-mou merasa ayahnya dirampas oleh Tzu Chi. Kini Wei-hua juga merasa demikian. Dia merasa Zong-xian lebih mengutamakan Tzu Chi daripada keluarga.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 8 Agustus 2010, Episode 32

Zong-xian dan Wei-hua kembali perang dingin lagi. Itu karena Zong-xian lebih mengutamakan baksos kesehatan bersama TIMA Tzu Chi dan sering kali tidak hadir dalam acara keluarga. Wei-hua sebal dan langsung membuang memo dari Zong-xian tanpa dibaca. Ternyata isinya adalah minta maaf dan janji untuk merayakan ulang tahunnya. Akibatnya Wei-hua sebal seharian karena kecerobohannya. Berkat bantuan ayah Wei-hua, akhirnya mereka baikan lagi. Zong-xian mempelajari banyak hal di Tzu Chi. Relawan Tzu Chi mengajari dia untuk berkata baik dan berbuat baik.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 9 Agustus 2010, Episode 33

Shang-mou lekas memasuki masa remaja. Tingkah lakunya mulai berubah. Sekarang dia tidak mau memakai baju bergambar kartun yang dibelikan oleh ibu, melainkan mau pakai baju yang dia pilih sendiri. Wei-hua hanya bisa memarahi dia. Hingga saat klinik kedatangan seorang adik kecil yang mau periksa gigi. Dia mengajari Zong-xian harus berterima kasih kepada dia karena dialah yang memberi Zong-xian kesempatan untuk memeriksa giginya. Bayangan orangtua terlihat pada diri sang anak. Dari hal ini Wei-hua menyadari bahwa dia harus berterima kasih kepada anak-anak yang memberi dia kesempatan untuk introspeksi diri.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari,10 Agustus 2010, Episode 34

Ibu merasa satu anak terlalu sedikit. Dia menyarankan Wei-hua untuk pertimbangkan melahirkan seorang putri lagi. Ibu mertua mendengar mitos bahwa jika menanam bunga merah dan mekar bisa memberkati punya anak perempuan. Wei-hua rajin mengurus bunga tersebut juga dibantu oleh Shang-mou. Wei-hua pergi periksa kandungan dan ternyata dia benar hamil. Dia memberitahukan kabar baik ini kepada Zong-xian dan ibu. Mereka semua senang kecuali Shang-mou. Shang-mou tidak ingin punya adik karena dia merasa bayi cengeng dan menyebalkan.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 11 Agustus 2010, Episode 35

Shang-mou bahkan berpura-pura sakit demi mendapat perhatian dari ayah dan ibunya. Kebohongannya ketahuan saat kakek dan nenek mau membawa dia pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan. Dia cemburu karena sejak hamil, ibu tidak peduli padanya lagi. Tapi sejak suatu hari dia melihat seorang adik kecil kesasar mencari ibunya, dia mulai perhatian pada bayi dalam kandungan. Zong-xian dan Wei-hua berencana beli rumah baru untuk tempat tinggal. Dia merasa tidak tenang di rumah ini karena sudah hampir seperti tempat umum. Banyak orang keluar masuk untuk pinjam toilet.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 12 Agustus 2010, Episode 36

Kandungan Wei-hua telah berusia tiga bulan. Saat melakukan USG detak jantung bayi tidak terdengar. Dokter bilang sepertinya ada masalah dengan embrio, harus diamati selama sebulan. Dalam sebulan itu Wei-hua berusaha makan yang banyak memperkaya gizi dan berhati-hati. Tetapi dokter tetap memvonis bayi tersebut tidak sehat dan harus digugurkan. Wei-hua terhanyut dalam penderitaanya karena kehilangan seorang anak. Zong-xian memberitahu dia bahwa masih ada seorang anak yang mencemaskan dia. Inilah kekuatan bagi Wei-hua untuk bangkit kembali.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 13 Agustus 2010, Episode 37

Zong-xian tidak memberitahu Wei-hua bahwa dia menyumbang senilai 1 juta NTD kepada Tzu Chi. Saat mengetahuinya Wei-hua emosi karena Zong-xian tidak memberitahu dia terlebih dahulu. Zong-xian menjelaskan itu adalah impian dia. Orang lain bisa membantu mengeluarkan tenaga, tapi dia tidak bisa. Yang bisa dia lakukan adalah mengeluarkan uang. Wei-hua ikut menjalankan Tzu Chi karena mencintai Zong-xian. Kini mereka telah pindah rumah baru dan Shang-mou juga sudah besar. Sejak dulu Zong-xian selalu berterima kasih kepada Guru SD dia, Guru Xin Jiu-lan. Dia mulai mencari guru tersebut. Dia tidak ingin ada penyesalan.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 14 Agustus 2010, Episode 38

Seluruh telepon yang dapat dihubungi telah Zong-xian hubungi. Belum ada kabar tentang Guru Xin Jiu-lan. A Zhi berkata akan membantu mencari guru Zong-xian. Dia menceritakan hal ini kepada polisi pengurus wilayah tersebut. Karena terharu, polisi itu memutuskan untuk bantu mencari. Dalam dua hari Guru Xin telah ditemukan. Sebelum menghubungi guru, perasaan Zong-xian gugup dan senang. Keesokannya mereka sekeluarga mengunjungi Guru Xin. Guru Xin turut merasa senang melihat Zong-xian telah sukses, punya istri dan anak yang baik. Menurut dia semua ini adalah berkat orangtua Zong-xian yang tidak pernah menyerah menyemangati Zong-xian.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 15 Agustus 2010, Episode 39

Akhir-akhir ini ibu semakin tua. Suatu hari dia terjatuh saat mengangkat air. Tulang paha kanannya patah sehingga harus operasi. Operasi berhasil dan kini dia dirawat di rumah sakit. Tetapi setelah operasi, ibu menjadi pikun. Hal yang barusan dibicarakan langsung lupa. Ayah sangat khawatir, terus menemani ibu. Kata dokter fungsi lutut kanan ibu telah berkurang sejak beberapa tahun yang lalu sehingga sulit disembuhkan. Oleh karena itu, mulai sekarang harus ada orang yang menjaga ibu. Wei-hua dan kakak iparnya berebut ingin berhenti bekerja dan menjemput ibu tinggal bersama mereka, tetapi sepertinya ibu takkan setuju.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 16 Agustus 2010, Episode 40

Ibu telah keluar dari rumah sakit. Zong-ying meminta Ibu Chen untuk membantu membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk ayah dan ibu. Ingatan ibu melemah. Kakinya pulih dengan lambat sehingga sekarang dia harus naik kursi roda. Dia melupakan banyak kejadian sebelumnya. Karena tidak ingat maka dia akan terus berpikir hingga sakit kepala. Kemudian tidak akan menjadi sebal dan tidak gembira karena hal ini. Adik dan Xiu-jing juga pulang dari Kaohsiung untuk melihat ibu. Mereka tidak tega melihat ibu tidak gembira. Maka mereka mendiskusikan cara untuk menyenangkan ibu.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 17 Agustus 2010, Episode 41

Sejak sekeluarga jalan-jalan ke kelenteng, suasana hati ibu menjadi membaik. Dia mulai ingat sedikit kejadian masa lalu dan semangat mencari kertas karton untuk membantu Zong-xian lagi. Asisten Wu telah berhenti. Zong-xian telah mencari asisten selama beberapa saat tetapi tidak ada yang cocok. Wei-hua mencalonkan Hui-yu, anak seorang kakak satu tim untuk menjadi asistennya. Suaranya keras, sifatnya ceroboh dan selalu mengacaukan masalah, namun dia baik hati. Zong-xian merasa mungkin itu karena dia tidak percaya diri. Maka Zong-xian memutuskan untuk melatih dan meluruskan dia serta pantang menyerah membantu Wei-hua menepati janji terhadap orangtua Hui-yu.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 18 Agustus 2010, Episode 42

Hui-yu melihat Shang-mou ke warnet. Dia berjanji pada Shang-mou takkan memberitahu ayah dan ibunya karena takut mereka sedih. Dia bahkan merasa bodoh dan mengatakan mau berhenti bekerja. Shang-mou tidak sampai hati melihat ayah dan ibu salah paham pada Kak Hui-yu, maka dia mengakui kesalahan agar orangtuanya mengetahui bahwa sebenarnya Hui-yu baik hati. Kini Hui-yu berhasil menjadi diri sendiri dan memutuskan untuk kembali bekerja. Dia melakukan pekerjaan dengan baik. Xiu-jing mengabarkan adik masuk rumah sakit. Zong-xian khawatir adik bisa mengalami radang paru-paru.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 19 Agustus 2010, Episode 43

Sepulang dari Kaohsiung Zong-xian menceritakan masalah adik kepada ayah dan ibu. Ibu terlalu khawatir dan menyuruh Tai-ping ke Kaohsiung untuk menjaga adik. Hutang perhatian mereka terhadap adik sudah terlalu banyak. Menurut ibu inilah saat untuk menebusnya. Karena kejadian ini hubungan ayah dan adik menjadi baik. Shang-mou mulai penasaran ingin merokok karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Wei-hua sangat marah saat mengetahui hal ini. Zong-xian memberikan hak kepada Shang-mou untuk memilih terus merokok atau berhenti merokok. Sedangkan Wei-hua tidak setuju, dia memaksa Shang-mou untuk segera berhenti merokok.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 20 Agustus 2010, Episode 44

Bahkan Kak Hui-yu juga ingin membantu Shang-mou agar berhenti merokok. Dia membuat slogan larangan merokok dan ditempel di mana-mana sehingga Shang-mou ketakutan jika melihatnya. Semakin dilarang, Shang-mou semakin memberontak. Suatu malam dia emosi dan bertengkar dengan ibu. Sejak itu ibu sadar cara dia salah. Dia akan mengubah sikap dia. Shang-mou tiba-tiba sesak nafas saat main basket. Kata dokter ini adalah akibat dari merokok. Sejak itu Shang-mou sadar takkan merokok lagi. TIMA menyusun rencana pergi ke lokasi gempa yaitu Aceh, India, Srilangka. Zong-xian mau ikut ke Srilanka. Wei-hua tahu yang Zong-xian butuhkan adalah dukungan dari dia, bukan larangan.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 21 Agustus 2010, Episode 45

Wei-hua bengong, khawatir dan kelihatan seperti ada masalah. Dia khawatir Zong-xian pergi Srilanka karena dia tidak bisa ikut juga tidak bisa menjaga dia. Tetapi demi membantu mencapai keinginan Zong-xian, dia melepaskan kekhawatirannya dan mendukung Zong-xian pergi memberikan bantuan kepada korban bencana. Dia juga menulis tiga kartu ucapan kepada Zong-xian untuk dibaca di sana. Zong-xian merasa mereka bukan datang membantu korban bencana, lebih tepatnya mereka belajar banyak hal dari mereka. TIMA Tzu Chi adalah bahasa bersama seluruh dunia. Ia dapat menyatukan orang yang beda bahasa dan menyebarluaskan kasih ke seluruh penjuru dunia.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 22 Agustus 2010, Episode 46

Walaupun khawatir, Wei-hua tetap sabar menunggu Zong-xian pulang. Saat sendirian di rumah dia berbohong tidak takut pada Zong-xian. Tetapi keesokan Hui-yu datang menemani dia dan Shang-mou juga pulang lebih awal dari acara berkemah karena kangen pada ibunya. Akhirnya mereka bertiga berkemah di rumah. Wang Kai-ying, ayah Wei-hua demam. Dia bersikeras tidak mau ke rumah sakit karena dia merasa sehat, setiap hari olahraga. Suatu malam dia batuk parah lalu diantar ke rumah sakit. Dokter mengatakan paru-parunya berair sehingga mengganggu pernafasan, demamnya telah menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

Drama DAAI : Jejak Langkah di Bawah Mentari, 23 Agustus 2010, Episode 47

Rahasia yang disembunyikan ayah Wei-hua dalam kotak adalah kartu donor tubuh. Dia mengeluarkannya karena dia merasa sudah bisa dipakai. Tetapi ibu Wei-hua dan kakaknya, Wei-yu tidak dapat menerima hal ini. Mereka terus menyemangati, mendukung ayah agar percaya bahwa dirinya bisa sembuh kembali. Setelah keluar dari rumah sakit, ayah berubah drastis dan mau membantu ibu melakukan daur ulang. Mereka semua telah kembali hidup dengan gembira. Zong-xian bangga karena dapat menjelajahi banyak negara menggunakan kakinya. Dia tidak mengecewakan ayah dan ibu, juga membuktikan mereka tidak perlu merasa bersalah. Karena mereka memberikan hidup yang utuh dan penuh warna-warni kepada dia.



Tamat

Jumat, 09 Juli 2010

me

banyak yang mengatkan bahwa aku agak sombong, dalam perkataan maupun tingkah, sebenernya gue bukan tipe orang yang punya temen banyak namun siapapun yang dekat dengan gue merka merasa gue beda dengan orang lain (punya nilai tersendiri. dibalik sifat gue yang belagu,sok tau dan cengeng.gue termasuk anak yang rajin, humoris, good boy, baik hati dan antusias.gue bukan anak yang begitu confident cuman kadang itu yang menghambat gue kurang berani mengungkapkan sesuatu. apapun jenis kegiatan yang asik selama ada orang yang ngajakin gue maen ayo aja. gue juga tipe cowo yang faithfull altough more lie. gue gak sayang ngeluarin duit kalo lagi hang out, beberapa temen gue banyak yang kaya gitu membuat gue malu mau beli sesuatu akhirnya menahan makan-makan.gue suka drama-drama asia, taiwan suka buat dram kisah nyata dan penayanganya satu jam tanpa break. cerita kehidupan seseorang yang dibalut dengan kesederhanaan sebenernya itu kisah anggota Tzu Chi, yayasan buda di Taiwan. drama saeguk Korea yang penuh dengan cultural negara itu membuat para wanitanya tambah anggun dan itu megang banget dari segi quality. MUsic, indonesia yang gue suka kadang banyak berbau pop, tapi band-band baru gue gak terlalu suka, apalagi melayu-melayu yang ngetrend sesaat. kebanyakan library music gue kebanyakan international song sih, dari segi musicnya tuh beda banget mereka total dalam segala hal makanya banyak yang hits. kesukaan gue tterhadap drama membuat gue juga banyak mengkoleksi soundtrecknya cuman lagu dari taiwan agak susah.gue sukaa negara Belanda, gue suka aja banyak peninggalanya yang ada di negara ini.kepanjangan nih kalo pengen cerita yang lebih menarik tanya aja dan terima kasih telah mengunjungi blog jelek ini.

Senin, 28 Juni 2010

namaku A Tao

cerita ini sangat lucu dan juga bikin penasaran, gadis muda yang dimanja neneknya Namaku A Tao bercerita tentang kisah pencarian jati diri seorang gadis bernama A Tao. Sejak kecil A Tao merupakan anak yang pintar. Setelah lulus sekolah dasar, A Tao yang tidak ingin melanjutkan pendidikannya memutuskan untuk bekerja di Taizhong mengikuti kakaknya sebagai anak magang di sebuah salon rumahan. Beberapa tahun bekerja di salon kecil tersebut, karena merasa masih ingin belajar lebih banyak, A Tao memutuskan untuk pindah kerja di salon Taipei. Di salon milik Hu-mei ini, selain sebagai karyawan, A Tao juga membantu keluarga A Mei menjadi harmonis. Setelah 2 tahun bekerja di salon A Mei, A Tao masih belum puas dengan ilmu yang didapatnya, maka ia memutuskan untuk mencari ilmu di salon yang lebih besar. Di Salon besar ini, A Tao mengalami tantangan yang cukup besar. Karena di salon besar itu, semua karyawan memakai nama Inggris, dan bagi manager salon tersebut, nama A Tao terkesan kampungan dan tidak sesuai dengan kesan salon tersebut, A Tao pun diminta untuk mengganti namanya dengan nama Inggris.Seperti di salon-salon sebelumnya, A Tao menolak untuk mengganti namanya, karena menurutnya nama adalah pemberian orangtua, tidak bisa sembarangan diganti.

Tetapi setelah beberapa lama, karena saran dari manager dan teman-temannya, A Tao pun setuju untuk mengganti namanya, bukan dengan nama yang kebarat-baratan, tetapi A Tao mengganti namnaya dengan Mei-hui, yang berarti cantik dan bijaksana. Beberapa tahun bekerja di salon besar tersebut, Lisa teman kerjanya di salon berencana untuk membuka salon sendiri, dia pun meminta A Tao untuk membantunya di salonnya menjadi seorang kapster. A Tao setuju untuk bekerja di salon yang di buka Lisa. Di salon Lisa inilah, A Tao berkenalan dengan seorang pemuda bernama Li Jian-he yang kos di rumah Lisa.

Kesan A Tao kepada Li Jian-he kurang baik, sehingga A Tao bersikap kurang ramah pada Li Jian-he. Tetapi Li Jian-he yang sejak awal memang sudah menyukai A Tao, selalu berusaha menarik perhatian A Tao, sampai akhirnya A Tao pun mulai menyukai Li Jian-he.
A Tao pun mengajak Li Jian-he ke desanya agar dapat mengenalkannya kepada keluarganya, sekaligus meminta restu mereka. Ibu dan Nenek A Tao menyambut baik Li Jian-he, tetapi tidak dengan ayahnya. Apalagi Jian-he yang selalu memangil A Tao dengan nama Mei-hui, sehingga membuat ayahnya mengira Jian-he mempunyai wanita lain. Akhirnya setelah dijelaskan oleh A Tao bahwa di Taipei dia mengganti namanya menjadi Mei-hui, bahkan Jian-he pun tidak tahu namanya yang sebenarnya adalah A Tao, ayahnya pun mulai bisa menerima Jian-he. Setelah mendapatkan restu dari orangtua A Tao, Jian-he pun mengajak A Tao untuk ke desanya, Xuejia. Orangtua Jian-he awalnya kurang setuju dengan wanita pilihan Jian-he, karena dulunya Jian-he pernah disakiti oleh pacarnya yang berasal dari Taipei, tetapi setelah mengetahui A Tao ternyata juga besar di desa, orangtuanya pun meyetujui hubungan mereka.

Setelah menikah, Atas permintaan orangtua Jian-he, mereka menetap di Xuejia, dan Jian-he membuka studio foto. Di desa ini, A Tao mulai mengenal judi Dajiale dari tetangganya Chun-xiang. Jian-he dan A Tao yang awalnya tidak tertarik dengan judi lotere Dajiale, karena keadaan ekonomi yang sulit, akhirnya pun terjerumus dalam judi lotere tersebut. Ibu mertua A Tao yang mengetahui mereka berjudi, meminta mereka untuk kembali ke Taipei saja agar dapat melepaskan diri dari perjudian, mereka pun setuju.

Di Taipei, A Tao kembali memakai nama Mei-hui dan membuka salon sendiri, sedang Jian-he kembali bekerja di biro wisata tempatnya bekerja dulu. Di salonnyalah A Tao mengenal Yayasan Tzu Chi dari salah satu pelanggannya yang bernama Mei-zhu, dan mulai menjadi relawan daur ulang, mengubah sampah menjadi emas, seperti yang diajarkan Master Cheng Yan. A Tao yang mengetahui visi dan misi Yayasan Tzu Chi selalu memperkenalkannya kepada para pelanggan salonnya, bahkan banyak pelanggannya yang menjadi sahabatnya dalam melakukan daur ulang.

Jian-he yang selalu menentang A Tao melakukan Tzu Chi pun selalu diam-diam membantunya dibelakang. A Tao yang selama ini memakai nama Mei-hui pun akhirnya menemukan jati dirinya yang sebenarnya dan dengan bangga kembali memakai nama A Tao, seperti semula.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 27 Juni 2010, Episode 1

Tahun 1957, di kawasan Yulin, Tuku, seorang Ibu menangisi kepergian anaknya. Anak yang dikiranya sudah meninggal ini bernama A Tao. Tanpa disengaja, seekor kambing menginjak jantungnya sehingga gadis cilik ini pun terbangun kembali.

10 tahun kemudian, A Tao tumbuh menjadi gadis yang sehat, pintar dan pemberani. Sejak kecil A Tao suka membaca koran, sehingga wawasannya lebih luas dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

Walau begitu, di mata Neneknya A Tao tetaplah seorang gadis yang sakit sewaktu kecil.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 28 Juni 2010, Episode 2

Ayah dan nenek A Tao terlibat perselisihan. Ayahnya berharap A Tao dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP, sedang Neneknya berharap A Tao tinggal di rumah saja membantu Ibunya. Masing-masing tetap pada pendiriannya, akhirnya mereka sepakat untuk menanyakannya langsung kepada A Tao.

Ternyata A Tao tidak ingin melanjutkan pendidikannya ke SMP ataupun tinggal di rumah, tetapi dia ingin belajar keterampilan di Taipei

Dengan berat hati akhirnya Ayah, Ibu dan Neneknya mengizinkan A Tao pergi, bukan ke Taipei, tapi ke Taizhong menemui kakak keduanya, Qi-yue untuk belajar menata rambut.

Setelah tiba di Taizhong, A Tao bekerja sebagai pekerja magang di salon tempat kakaknya bekerja, pekerjaannya di salon selain harus mencuci handuk, ia pun harus memasak nasi dan mengurus anak.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 29 Juni 2010, Episode 3

A Tao sudah bekerja 5 tahun di salon itu, tetapi jabatannya tetap sebagai pekerja magang, karena itu A Tao berkeinginan untuk pergi ke Taipei, agar dapat belajar lebih banyak keahlian. Melalui bantuan Kakak laki-lakinya, akhirnya A Tao mendapatkan pekerjaan di Taipei sebagai asisten kapster.

A Tao merasa sangat senang punya kesempatan bekerja di Taipei, tetapi bayangkannya tidak sama dengan kenyataan. Ternyata pekerjaan A Tao di Taipei sama seperti pekerjaannya sewaktu berada di Taizhong, selain harus mengurus pekerjaan salon, juga harus memasak dan merawat anak majikannya.

Setelah bekerja selama satu hari, karena merasa tidak ada kemajuan bekerja di sana, A Tao pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan meminta kepada pemilik salonnya, A Mei untuk diizinkan menginap semalam di sana tanpa perlu di bayar.

Saat malam tiba, suami bosnya tuan Jun-xiong pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, dan bertengkar dengan istrinya. A Tao yang tidak tahan melihat pertengkaran suami istri itu pun mencoba menengahi pertengkaran itu.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 30 Juni 2010, Episode 4

Akhirnya A Tao memutuskan untuk tetap bekerja di salon A Mei untuk menengahi hubungannya dengan suaminya.

Di pagi harinya saat A Tao sedang membaca Koran, ada pemberitaan tentang maraknya para mahasiswa dan sosialita yang mengundang Dewa. Mendengar berita itu, A Mei juga tertarik untuk melakukannya, dengan harapan agar hubungannya dengan suaminya dapat menjadi rukun kembali.

Mereka pun mencoba untuk mengundang Dewa, tetapi setelah ditunggu sepanjang hari, Dewa yang diundang tidak kunjung datang. Walau tidak berhasil mengundang Dewa, A Mei tidak putus asa, dia meminta bantuan A Tao untuk membeli buku Fengshui. Mereka pun mulai memindahkan barang-barang di kamar A Mei sesuai dengan petunjuk yang ada di buku Fengshui. Setelah selesai memindahkan barang-barang, A Tao pun mendandani A Mei.

Di sisi lain, setelah merenungi kata-kata A Tao padanya, Jun-xiong benar-benar merasa bersalah kepada A Mei. Dalam perjalanan pulang ke rumah, Jun-xiong menyempatkan diri untuk membeli bungan dan giwang sebagai permintaan maaf kepada A Mei.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 1 Juli 2010, Episode 5

Hari ini saat pulang ke rumah bos A Tao merasa kaget melihat perubahan penampilan istrinya. Akhirnya sepasang suami istri itu pun rukun kembali dan A Tao pun telah memutuskan untuk bekerja di salon A Mei selama 2 tahun lalu.

Tanpa di sadari 2 tahun kebersamaan A Tao di sana cepat berlalu, A Tao pun memberanikan diri meminta izin kepada A Mei untuk bekerja di tempat lain. Awalnya A Mei tidak mengizinkannya, karena dia sudah menganggap A Tao sebagai keluarga, tetapi setelah suaminya Jun-xiong memberitahukan bahwa A Tao pindah kerja di salon yang lebih besar adalah untuk masa depannya, A Mei pun dengan berat hati melepaskan A Tao bekerja di salon lain.

Hari pertama A Tao bekerja, manager di salonnya menyuruhnya mengganti namanya, karena nama A Tao terdengar sangat kampungan, dan juga agar namanya tidak dijadikan bahan olokan oleh pelanggan salon.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 2 Juli 2010, Episode 6

Di tempat kerja baru A Tao, ada seorang pekerja magang bernama Emmy suka menyurati sahabat penanya. Hingga suatu hari sahabat penanya berkunjung ke salon tempat mereka bekerja. Manager yang marah kepada Emmy pun memecat Emmy. A Tao yang merasa kasihan kepada Emmy memberanikan diri berbicara kepada manager mereka, Qiu-xiang agar tidak memecat Emmy. Qiu-xiang mengabulkan dengan memberikan persyaratan kepada A Tao, yaitu mencarikan jalan keluar supaya sahabat pena Emmy tidak lagi mencari Emmy di salon.

A Tao mengusulkan kepada Emmy supaya sahabat penanya tidak mencarinya lagi di salon, saat mengirim surat, sebaiknya Emmy mencari sahabat pena sekaligus menggunakan nama samaran. Emmy pun menyetujuinya, dan mengusulkan supaya A Tao juga mencari nama samaran untuk dirinya, akhirnya A Tao memutuskan untuk menggunakan nama Mei-hui sebagai nama samarannya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 3 Juli 2010, Episode 7

A Tao menemani Emmy dan Li-xia pergi meramal. Li-xia menanyakan tentang kemungkinan dia dapat membuka salon sendiri, menurit peramal jika Li-xia membuka salon, maka salonnya akan berhasil tapi tidak menguntungkan. Sedang Emmy menanyakan tentang kapan jodohnya tiba, dan peramal menangatakan jodohnya akan tiba saat Emmy berusia 30 tahun, dan menyuruhnya sabar menunggu. A Tao diam-diam juga menanyakan jodohnya. Dan menurut peramal jodoh A Tao akan muncul saat umurnya 24 dan 28 tahun.

Sejak pulang dari tempat peramal, mereka bertiga mulai tidak semangat bekerja, bahkan sampai mendapat teguran dari Qiu-xiang.

Untuk menghilangkan rasa kesal dan melupakan apa yang dikatakan perawal, di malam harinya mereka bertiga memutuskan untuk makan es dan akan lebih giat bekerja. Dari kejauhan seorang pria dengan serius mengamati A Tao.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 4 Juli 2010, Episode 8

Jian-he sedang mempersiapkan akan masuk wajib militer, sebelum menuju terminal, dia pergi ke salon A Tao, dengan harapan dapat melihat A Tao. Tetapi disayangkan, karena hari itu mereka libur kerja, A Tao menemani Emmy pergi menemui sahabat penanya.

Li-xia memutuskan tetap membuka salon, dan mengajak A Tao menjadi penata rambut di salonnya, dan A Tao pun menyetujuinya. Merek pun memutuskan untuk menyampaikannya pada Qiu-xiang. Emmy pun ikut mengundurkan diri karena ibunya menyuruhnya untuk kembali ke kampung menunggu dilamar.

Karen salon baru Li-xia masih dalam tahap renovasi, dan baru akan di buka pertengahan bulan depan, A Tao memanfaatkan waktunya untuk kembali ke kampung halamannya, menemui orangtua dan neneknya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 5 Juli 2010, Episode 9

Saat A Tao menemani ibunya ke pasar, mereka bertemu dengan teman ibunya, seorang dokter gigi. Setelah melihat A Tao, Pak dokter berniat untuk menjodohkan anaknya dengan A Tao. Saat Ibu dan Nenek mengutarakan niat Pak dokter, A Tao menolak, karena dia belum berencana untuk menikah. Ayahnya pun menolak, karena tidak ingin A Tao menikah hanya karena di jodohkan.

Tapi Nenek dan Ibu A Tao tidak menyerah, saat A Tao dan Ayahnya tidak di rumah, Ibunya menemui Pak Dokter dan mengijinkannya membawa anaknya ke rumah untuk diperkenalkan kepada A Tao.

Saat mengetahui Pak dokter dan anaknya ke rumah, awalnya A Tao tidak ingin menemuinya, tetapi setelah neneknya membujuk dan mengatakan bahwa kedatangan Pak dokter dan anaknya hanya untuk berkenalan saja, bukan untuk menjodohkan mereka, A Tao pun setuju untuk menemuinya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 6 Juli 2010, Episode 10

Pak Dokter menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk melamar A Tao sebagai menantunya. Karena dia butuh seorang menantu yang sehat agar dapat melahirkan banyak anak, juga menantu yang dapat menjaga anaknya, karena anaknya terlalu lemah. Dan A Tao kelak juga harus dapat membantu meramaikan klinik Pak dpkter yang mulai sepi. Setelah mendengar permintaan Pak dokter, nenek, ayag dan ibu A Tao tentu saja merasa keberatan A Tao dinikahi oleh anak Pak Dokter. Neneknya pun mendukung A Tao untuk kembali ke Taipei menjadi peñata rambut.

Salon baru Li-xia walau sudah di buka 3 hari, tetap saja belum ada satu pun pelanggan yang datang. Setelah Li-xia melihat salon di tempat lain mempunyai altar Dewa Rezeki, Li-xia pun memasaang altar Dewa Tanah di salonnya, dan ternyata hari pertama altar di pasang, salon Li-xia kedatangan pelanggan pertama, yaitu Bibi Jin-zhi

Drama DAAI : Namaku A Tao, 7 Juli 2010, Episode 11

Bibi Jin-zhi menjadi pelanggan tetap di salon Li-xia. Suatu hari karena tahu A Tao belum memiliki pasangan, beliau pun berniat menjodohkan A Tao dengan putra pemilik toko roti di daerah mereka. Setelah bertemu dengan pria itu, A Tao menolaknya, karena pria itu seorang pemalas. Bi Jin-zhi tidak menyerah, setelah dari tempat pertama, dia mengajak A Tao ke bengkel untuk dikenalkan dengan seorang pegawai magang bernama A Yi, A Tao pun tidak suka pria ini, karena walau pria ini rajin bekerja, tapi pendidikan pria ini hanya sampai SD. A Tao berharap pasangannya kelak mempunyai pendidikan yang lebih tinggi darinya, agar dapat membimbingnya.

Agar menambah penghasilan, Li-xia menyewahkan kamar di rumahnya, dan ternyata yang menyewahnya adalah Li Jian-he yang baru saja pulang dari wamil. Kesan A Tao kepada Li Jian-he kurang baik, karena saat pertama kali bertemu, Li Jian-he terus menatap wajah A Tao.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 8 Juli 2010, Episode 12

Malam pertama Li Jian-he pindah ke tempat Li-xia menimbulkan kekacauan, karena dia memaku tengah malam, sehingga membuat Li-xia dan A Tao kurang tidur di pagi harinya.

Sehingga saat melayani pelanggan yang datang mereka berdua terlihat tidak bersemangat. Bibi Jin-zhi yang mengetahui penyebab mereka kurang tidur dikarenakan oleh Li Jian-he kemudian menyuruhnya minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi.

Malam harinya saat Li Jian-he pulang bekerja, Li-xia dan A Tao membicarakan peraturan yang harus ditaatinya di umah itu.

Untuk mengungkapkan permintaan maafnya, Li Jian-he menghadiakan A Tao dan Li-xia kosmetik dari Jepang, tetapi keduanya menolak. A Tao menolak karena menurutnya walau dia kurang tidur, tapi tidak mengalami kerugian apapun, sedang Li-xia menolak karena barang pemberian Li Jian-he untuk A Tao lebih banyak dan lebih bagus dari untuknya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 9 Juli 2010, Episode 13

Li Jian-he mengajak A Tao dan Li-xia piknik ke Yang Ming Shan untuk menebus kesalahannya. Saat tiba di Yang Ming Shan, Li Jian-he sibuk memotret A Tao, dan meninggalkan Li-xia. Tentu saja Li-xia sangat marah dan ingin menyuruh Li Jian-he untuk pindah, apalagi setelah melihat foto yang dicetak sebagian besar adalah foto A Tao, sedang foto dirinya hanya berjumlah 3 buah.

Walaupun marah pada Li Jian-he, Li-xia memberitahu A Tao bahwa Li Jian-he sebenarnya menyukai A Tao. Li-xia berharap A Tao memikirkannya baik-baik, karena Li Jian-he adalah pemuda yang baik, apalagi di usia A Tao yang sudah 22 tahun sudah waktunya untuk berpacaran. Li-xia berharap hari libur berikutnya A Tao dapat pergi ke Yang Ming Shan dengan Li Jian-he, karena dia akan pergi ke Xinzhu menemui suaminya.

Malam harinya saat Li-xia ingin mengabarkan hal tersebut kepada Li Jian-he, Li Jian-he mengira Li-xia ingin menyuruhnya untuk segera pindah kos.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 10 Juli 2010, Episode 14

Li Jian-he membawa perlengkapan lengkap untuk memotret A Tao, tetapi A Tao mengerjainya dengan berpakaian sangat sederhana danmengajaknya ke tempat yang gersang agar kelak Li Jian-he tidak mau lagi memotonya. Tapi karena teknik memotretnya baik, hasil pemotretannya tetap bagus.

Karena tak ingin Li-xia menganggapnya akrab dengan Li Jian-he, juga agar Li Jian-he tidak salah paham, hari libur berikutnya A Tao ingin mengajak Li Jian-he pergi untuk membalas kebaikannya telah memotonya dan menjelaskan padanya bahwa mereka hanyalah berteman.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 11 Juli 2010, Episode 15

Libur minggu ini A Tao sudah janjian dengan Li Jian-he akan pergi nonton. Sejak pagi Li Jian-he sudah menantikan saat-saat pergi dengan A Tao. Tiba-tiba ada seorang tamu yang datang untuk mencuci rambut. Tetapi beberapa saat kemudian salon Li-xia ramai didatangi pelanggan, sehingga A Tao harus melayani para pelanggan, selesai melayani pelanggan, hari sudah menjelang malam, penayangan film terakhir pun sudah lewat. A Tao merasa sangat bersalah kepada Li Jian-he dan berjanji di hari libur berikutnya mereka akan pergi nonton.

Hari libur berikutnya A Tao dan Li Jian-he pergi berjalan-jalan, akhirnya Li Jian-he pun mengatakan bahwa sejak 2 tahun yang lalu, sebelum masuk wamil, dia sudah pernah bertemu dengan A Tao sewaktu A Tao dan teman-temannya makan es. Dalam perjalanan pulang, Li Jian-he memberanikan diri menggandeng tangan A Tao, walau awalnya A Tao menolak, tapi akhirnya dia pun luluh.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 12 Juli 2010, Episode 16

Setelah Li Jian-he pulang kerja, dia mengajak A Tao pergi ke Kuil Long Shan, di sana dia menjelaskan pada A Tao sejarah kuil itu. A Tao merasa sangat kagum padanya, karena dulu yang di ketahui saat ke Kuil hanyalah untuk ciamsi.

Ibu dan nenek A Tao menelepon A Tao untuk memintanya pulang saat perayaan sembahyang 5 tahunan. Li-xia menyarankan A Tao agar menggunakan kesempatan ini untuk mengajak Li Ji-he ke Tuku agar dapat dikenalkan kepada orang tuanya. A Tao ragu, karena selama ini Li Jian-he mengenalnya sebagai Mei-hui, bukan A Tao. Hal ini membuat A Tao merasa gundah. Li Jian-he yang mengetahui A tao sedang gundah akhirnya mengungkapkan perasaanya. Dia berakata kepada A Tao bahwa dia adalah lelaki yang dapat A Tao percayai seumur hidup, seorang lelaki yang akan menerima kebaikan, keburukan, kelebihan dan kekurangan A Tao.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 13 Juli 2010, Episode 17

Ayah, Ibu dan Nenek A Tao menantikan kepulangan A Tao dengan gembira, mereka berharap teman yang A Tao undang ke rumah adalah seorang teman pria.

Saat A Tao tiba di rumah, Ibu dan Neneknya menyambut A Tao dan Li Jian-he dengan gembira, tetapi saat Ayah A Tao melihat A Tao mengajak pulang seorang pria, dia langsung bersikap lain. Ayahnya bersikap dingin kepada Li Jian-he, apalagi saat Li Jian-he berulang kali memanggil A Tao dengan nama Mei-hui, karena Ayahnya tidak tahu nama A Tao di Taipei adalah Mei-hui.

Melihat Ayahnya terus menerus bersikap dingin pada Li Jian-hui, Ibunya mencoba mengajak Ayah A Tao berbicara agar Ayah A Tao dapat bersikap lebih ramah kepada Li Jian-hui dan mengatakan bahwa Li Jian-hui adalah seorang pria yang kelak akan menjaga A Tao dan meringankan bebannya sebagai seorang Ayah.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 14 Juli 2010, Episode 18

Li Jian-he membantu Ayah A Tao mengantarkan kacang pesanan langganan. Sejak itu, hubungan Li Jian-he dan Ayah A Tao menjadi lebih baik. Bahkan mereka berdua bersama-sama pergi memanjat gunung, di sana Li Jian-he juga sekalian memotret Ayah A Tao. Saat sedang memotret, Li Jian-he tergelincir dan hanya berpegangan pada pohon. Sebelum menolongnya, Ayah A Tao apakah Li Jian-he benar-benar ingin memperistri A Tao, jika memang serius ingin memperistri A Tao, siapakah Mei-hui yang selalu disebut Li Jian-he di hari pertama dia datang. Akhirnya Li Jian-he terpaksa menceritakan semuanya.

Setelah dari Tuku, Li Jian-he memutuskan untuk membawa A Tao ke kampungnya di Xuejia, untuk diperkenalkan kepada orang tuanya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 15 Juli 2010, Episode 19

A Tao diajak Li Jian-he pulang ke Xuejia, untuk diperkenalkan kepada orangtuanya dan memohon restu untuk menikah. Orang tua Li Jian-hui meminta mereka untuk tinggal di Xuejia dan buka foto studio setelah menikah. Tetapi pasangan muda itu ingin kembali bekerja di Taipei dan berjanji akan sering-sering pulang ke Xuejia menjenguk mereka. Orangtua Jian-he terpaksa mengalah, merestui pernikahan mereka dan merelakan mereka kembali ke Taipei. Tetapi di tengah perjalanan kembali ke Taipei, A Tao berubah pikiran dan memutuskan setelah menikah di catatan sipil akan menetap di Xuejia sesuai keinginan orangtua Li Jian-he.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 16 Juli 2010, Episode 20

Setelah mencatatkan pernikahan di catatan sipil Taipei, Jian-he dan A Tao memutuskan tinggal di Xuejia. Li-xia pun memutuskan untuk menutup salonnya dan tinggal bersama suaminya di Xinzhu.

Di Xuejia mereka membuka usaha studio foto. Tapi disayangkan walau sudah di buka beberapa hari, studio mereka masih saja sepi pelanggan. Lalu Jian-he pun berupaya mencari order di sekolah-sekolah di luar Xuejia, namun masih belum berhasil mendapatkan order.

Ayah Jian-he mengalami stroke ringan dan harus di opname selama satu minggu, sehingga menghabiskan biaya yang tidak sedikit, kehidupan A Tao dan Jian-he pun menjadi lebih sulit.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 17 Juli 2010, Episode 21

Studio foto Jian-he baru dibuka beberapa lama, tetapi Jian-he mendapat panggilan negara untuk wajib latih diri sebagai prajurit cadangan selama sebulan, maka studio foto mereka terpaksa ditutup sementara.

A Tao yang tinggal sendirian di rumah sering pergi mengunjungi mertuanya, dan membantunya membersihkan rumah, apalagi sejak ayah mertuanya terkena stroke, semua pekerjaan dilakukan oleh ibu mertuanya.

Setelah mengetahui ayah mertuanya tidak punya uang, A Tao lalu bekerja paruh waktu sebagai buruh wanita di pabrik untuk menambah penghasilan.

Ayah dan ibu mertuanya terharu karena A Tao rela memberi sebagian penghasilannya untuk uang jajan ayah mertuanya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 18 Juli 2010, Episode 22

A Tao meminta agar ibu mertuanya tidak mengatakan kepada Jian-he bahwa dia bekerja. Karena jika suaminya mengetahui, pasti tidak akan mengijinkannya.

Akhirnya Jian-he pulang setelah menjalani pelatihan militer selama satu bulan. Karena belakangan A Tao sering tidak enak badan, Jian-he pun mengajak A Tao untuk memeriksakan diri ke dokter, ternyata A Tao sudah hamil satu bulan lebih.

Kondisi fisiknya lemah, namun A Tao tetap bekerja di pabrik dan mengatakan kepada Jian-he bahwa dirinya hanyalah pergi berolahraga. Jian-he gusar dan mencoba menanyakan keadaan A Tao kepada ibunya. Ibunya jadi serba salah karena sudah berjanji kepada A Tao untuk tidak memberitahu Jian-he bahwa dia bekerja di pabrik.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 19 Juli 2010, Episode 23

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Jian-he dan A Tao telah dikarunia dua orang anak perempuan. Ekonomi mereka agak seret karena penghasilan studio foto mereka hanya hanya cukup untuk menutup pengeluaran.

Suatu hari, Chun-xiang, tetangga sebelah, meminta A Tao menebak angka lotre Da Jia Le, tanpa di duga ternyata tebakan A Tao jitu. Chun-xiang memberikan A Tao sepeda roda tiga untuk anaknya sebagai ucapan terima kasih. Awalnya A Tao tidak ingin menerimanya, tetapi karena dia tahu saat ini keuangannya tidak akan cukup untuk membelikan sepeda buat anakanya akhirnya dia menerimanya. Chun-xiang yang merasa A Tao sangat jitu dalam menebak angka Da Jia Le mengajak A Tao turut memasang, tapi A Tao menolak.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 20 Juli 2010, Episode 24

Chun-xiang untuk kedua kalinya bertanya angka untuk memasang Da Jia Le, sekaligus mengajak A Tao untuk memasangnya. Akhirnya A Tao memutuskan untuk mencobanya. Tetapi, saat A Tao akan menyerahkan uang untuk memasang Da Jia Le, mertuanya datang berkunjung, padahal waktu untuk memasang Da Jia Le hanya sampai pukul 5 sore. A Tao pun tidak dapat memasangnya. Di malam harinya, Chun-xiang kembali datang mencari A Tao. Ternyata untuk mengabarkan bahwa angka yang ditebaknya keluar.

Setelah berunding dengan Jian-he, akhirnya A tao memutuskan untuk memasang Da Jia Le minggu depannya, dengan memasang angka 11, tetapi disayangkan angka yang dipasangnya ternyata tidak keluar. A Tao merasa sangat sedih dan merasa Tuhan tidak adil kepadanya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 21 Juli 2010, Episode 25

Sejak A Tao mulai ikut memasang Da Jia Le, studio foto Jian-he mulai tidak terlalu terusrus, bahkan A Tao sampai tidak memperhatikan saat anaknya You-rong terjatuh dari tempat tidur. Dan walau sudah beberapa minggu A Tao memasang Da Jia Le, angka yang A Tao pasang selalu tidak keluar. Bahkan suatu kali A Tao memasang angka 14 ternyata yang keluar adalah angka 41.

Ibu Jian-he pun mulai curiga bahwa mereka ikut memasang lotre Da Jia Le. A Tao memutuskan tidak lagi memasang Da Jia Le, tetapi ternyata Jian-he tidak setuju dan menyuruh A Tao tetap memasang Da Jia Le, karena menurutnya jika tetap memasang Da Jia Le, mereka masih punya keinginan untuk menang.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 22 Juli 2010, Episode 26

Selama ini Jian-he dan A Tao kalah taruhan hingga 20.000 dolar, Karena belakangan angka Da Jia Le yang keluar adalah angka yang berasal dari kuburan, Jian-he pun nekat mencari angka jitu di kuburan pada tengah malam. Karena kabarnya angka jitu kuburan hanya akan keluar jika kita sendirian ke kuburan pada tengah malam.

Ternyata di kuburan itu, banyak juga laki-laki dan perempuan yang juga datang untuk mendapatkan angka jitu.

Setelah memperoleh angka jitu, Jian-he yakin bahwa angka jitu yang dia dapatkan pasti akan keluar. Jian-he pun berpesan kepada A Tao agar memasang 5.000 dolar. Tetapi A Tao hanya memasang 1.000 dolar, karena sisa uangnya untuk membayar film negatif.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 23 Juli 2010, Episode 27

Angka jitu 52 yang Jian-he dapatkan di kuburan ternyata memang keluar, tetapi kali yang memasang angka 52 sangatlah banyak, sehingga keuntungannya hanyalah 27 kali lipat.

Jian-he marah besar saat mengetahui A Tao hanya memasang 1000 dolar saja, karena awalnya dia sudah menyuruh A Tao untuk memasang 5000 dolar. Akhirnya mereka berdua pun bertengkar hebat, bahkan kata bercerai sempat terlontarkan dari mulut mereka berdua.

Setelah keduanya tenang, mereka berdua memutuskan untuk tidak lagi memasang Da Jia Le, karena tidak ada keuntungannya, bahkan saat menang malah membuat mereka yang sehari-harinya rukun menjadi bertengkar.

Ibu Jian-he datang mengabarkan bahwa Ayah Jian-he telah meninggal dunia, dan menyuruh A Tao dan Jian-he segera kembali ke Taipei karena Ibunya tidak ingin mereka terjerumus dalam perjudian Da Jia Le lagi, mereka pun setuju.

Di Taipei A Tao membuka salon, dan Jian-he tetap bekerja di biro wisata tempatnya bekerja sebelum menikah.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 24 Juli 2010, Episode 28

Walau salon A Tao baru buka, tetapi langsung mendapatkan sambutan yang lumayan meriah. Hari pertama pembukaan, tiba-tiba pemilik rumah datang ke salon A Tao dan menyatakan keberatan rumahnya dijadikan salon. Jian-he pun mencoba menemui pemilik rumah dan berhasil menyakinkan pemilik rumah untuk mengontrakkan rumahnya kepada mereka beberapa tahun lagi. Tetapi A Tao mengatakan kepada Jian-he bahwa dia ingin rumah yang sekarang menjadi miliknya, dia sudah tidak ingin pindah-pindah rumah lagi.

Bibi Jin-zhi akhirnya berhasil menemukan salon A Tao dan berjanji akan mengajak pelanggan lama untuk datang ke salon A Tao lagi.

A Tao melahirkan putra ketiga. Untuk meringankan beban kerja A Tao, anak kedua mereka, Fang-yi dititipkan kepada ibunda Jian-he di desa.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 25 Juli 2010, Episode 29

Bibi Jin-zhi terus membujuk A Tao bermain kartu, tetapi A Tao terus berusaha untuk menghindar, salah satunya dengan cara memberikan diskon untuk pelanggan yang ingin mengeriting rambutnya agar dirinya sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk bermain kartu dengan Bi Jin-zhi. Bersamaan dengan itu, A Tao mengenal Yayasan Tzu Chi lewat seorang pelanggannya yang bernama Mei-zhu.

Jian-he menerima surat dari Xiao Mi, mantan kekasihnya yang mengaku tidak bahagia setelah menikah dan meminta untuk dapat bertemu lagi dengannya.

Setelah membaca surat tersebut, pikiran Jian-he menjadi kalut. Jian-he pun memutuskan untuk mencari alamat Xiao Mi sesuai yang tertera di surat tersebut. Setelah bertemu, Xiao Mi menceritakan kehidupan perkawinanya yang tidak bahagia dan mengatakan akan tetap mengejar Jian-he, walaupun Jian-he sudah menjelaskan kepadanya bahwa pernikahannya dengan A Tao sangat bahagia.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 26 Juli 2010, Episode 30

Jian-he tak sampai hati mengabaikan mantan kekasihnya, Xiao Mi. Setelah mereka bertemu, Xiao Mi berkata bahwa ia akan merebut Jian-he kembali dari tangan istrinya.

Xiao Mi pergi ke salon Mei-hui untuk mencari tahu seperti apa istri Jian-he. Di salon Xiao Mi bertanya foto siapakah yang dipajang didinding salon A Tao. A Tao mengatakan bahwa itu adalah foto suaminya, Jian-he. Xiao Mi lalu berkata bahwa sangat mubazir foto yang begitu bagus dipajang di dinding salon A Tao yang begitu kecil, suaminya pastilah terpaksa menggantung hasil karyanya di sana. Karena merasa telah berbohong, Jian-he pun membelikan A Tao kalung, dan merasa sangat terkejut saat tiba di rumah karena Xiao Mi berada di rumahnya.

Kedatangan Xiao Mi ke salon A Tao dan bersikap aneh membuat A Tao merasa curiga. Malam harinya Jian-he mengajak Xiao Mi bertemu kembali, Jian-he berusaha memberi pengertian kepada Xiao Mi, bahwa ia amat mencintai keluarganya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 27 Juli 2010, Episode 31

Jian-he menjelaskan kepada Xiao Mi bahwa baginya keluarganya sangatlah penting, dan dia sangatlah mencintai A Tao. Jian-he juga memberi pengertian kepada Xiao Mi untuk belajar mencintai suaminya, bukan hanya mencintai dirinya sendiri. Dan mengatakan bahwa lebih baik kelak mereka tidak perlu saling bertemu kembali.

Melihat A Tao sedang mempunyai masalah, malam harinya Bibi Jin-zhi mengajak A Tao pergi ke klenteng yang kebarnya penjaga klentengnya sangat jitu. Penjaga klenteng memberikan A Tao “3 tidak dan 2 pantangan yang harus A Tao patuhi selama 49 hari, juga memberikan A Tao dua jimat yang harus A Tao tempelkan.

Setelah pulang dari klenteng, A Tao melihat Jian-he sudah merapikan salonnya, A Tao pun mengajak Jian-he pergi ke taman, dengan tujuan agar Jian-he menceritakan yang sebenarnya tentang tamu yang datang waktu itu. Tetapi ternyata Jian-he tetap tidak menceritaknnya, dan mengatakan bahwa diantara suami istri kepercayaan adalah nomor satu, keterusterangan adalah nomor dua, hal ini membuat A Tao sangat kecewa.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 28 Juli 2010, Episode 32

A Tao akhirnya memutuskan untuk menempelkan jimat pemberian penjaga klenteng setelah melihat Jian-he tetap tidak berterus terang tentang tamu salon waktu itu, juga menuruti saran dari penjaga klenteng yang menyuruh A tao untuk tidak bertengkat dengan Jian-he. Mei-zhu yang mengetahui hal itu menyarankan A Tao untuk membicarakannya kepada Jian-he, jangan sampai terjadi kesalahpahaman yang berakibat fatal.

Bibi Jin-zhi yang melihat A Tao belakangan selalu murung mengutarakan keinginannya untuk mengajak A Tao bermain kartu. Kesempatan datang saat Jian-he sedang pergi dinas ke Hua-lian, mereka memutuskan untuk bermain kartu di rumah Bibi Jin-zhi semalaman.

Di luar dugaan, Jian-he tidak jadi pergi ke Hualian. Saat tiba dirumah dan mencari A Tao dan anak-anaknya, Jian-he tidak menemukannya, dia pun mencoba mencarinya di rumah Bibi Jin-zhi. Dari luar pintu rumah Bibi Jin-zhi, Jian-he mendengar pembicaraan A Tao, Bibi Jin-zhi dan teman-temannya sepanjang malam sampai pagi. Setelah tiba di rumah, Jian-he dan A Tao pun bertengkar, dan Jian-he mengatakan sudah tidak dapat bertahan untuk hidup seperti itu, dan ingin bercerai dengan A Tao.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 29 Juli 2010, Episode 33

Jian-he memberikan A Tao surat perjanjian cerai untuk A Tao tanda tangani. Karena merasa bimbang, A Tao mencari Mei-zhu untuk meminta pendapatnya. Mei-zhu menyarankan A Tao untuk jangan pernah berniat untuk bercerai, dan merobek surat perjanjian perceraiannya.

A Tao akhirnya mengakui telah membaca surat dari Xiao Mi yang Jian-he sembunyikan.

Jian-he pun menceritakan kepada A Tao bahwa Xiao Mi adalah mantan kekasihnya yang mesih mencintainya, tetapi Jian-he sudah menjelaskan kepada Xiao Mi bahwa yang paling penting untuknya adalah A Tao dan anak-anaknya. Setelah mendengar penjelasan dari Jian-he, A Tao merasa malu, dan meminta maaf kepada Jian-he. Akhirnya mereka pun berdamai kembali.

Setelah berdamai kembali dengan Jian-he, A Tao memutuskan untuk ingin Mei-zhu mendengarkan ceramah periodik bulanan Master.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 30 Juli 2010, Episode 34

Akhirnya A Tao mempunyai kesempatan untuk berdana untuk Yayasan Tzu Chi dan menyatakan keinginannya untuk aktif di Yayasan Tzu Chi kepada Jian-he, sebenarnya Jian-he tidak terlalu setuju dengan tindakan A Tao. Jian-he hanya berpesan kepada A Tao nantinya jangan repotkan dirinya dengan masalah Yayasan Tzu Chi, karena dia tidak akan membantunya.

Pemilik rumah akan menjual rumah yang ditempati A Tao. A Tao dan Jian-he sepakat memperpanjang jam kerja mereka untuk menabung uang guna membeli rumah itu, walaupun mereka tahu hal itu sangatlah mustahil, mengingat jumlah uang mereka yang kurang sangatlah banyak, sedang rumah itu kemungkinan akan dijual sekitar 4 bulan lagi.

Mei-zhu juga memeberitahu A Tao, dia dan suaminya akan pindah ke Xinzhuang, karena rumahnya saat ini sudah habis masa kontraknya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 31 Juli 2010, Episode 35

Mei-hui ingin mengamalkan amanat Guru untuk mengubah barang bekas menjadi emas, dan meminta ijin kepada Jian-he agar dapat mengumpulkan barang bekas satu minggu sekali. Semula Jian-he menentang, namun akhirnya mengizinkan dia mengumpulkan barang bekas.

Hari pertama A Tao melakukannya secara diam-diam, tapi kepergok tetangganya, A Qing, bahkan A Qing mengira ekonomi keluarga A Tao sedang mengalami kesulitan dan memberikan A Tao NT$ 500. Keesokannya A Qing pun datang ke salonnya untuk keramas karena mengira kondisi ekonomi keluarga A Tao sedang kesulitan, tapi A Tao menolak mengeramasi A Qing.

Saat Gui-mei datang ke salon A Tao untuk keramas, A Tao pun menceritakan tujuannya mengumpulkan barang-barang bekas. Gui-mei pun menawarkan diri untuk membantu A Tao mengumpulkan barang-barang bekas.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 1 Agustus 2010, Episode 36

Bank tidak mau memberikan kredit rumah, sehingga mau tak mau mereka terpaksa harus mulai mencari rumah baru sebelum pemilik rumah menjual rumahnya kepada orang lain.

Jian-he pun mulai mencari rumah di daerah Xinzhuang.

A Qing akhirnya mengetahui tujuan A Tao mengumpulkan barang bekas, maka dia pun ikut serta melakukan kegiatan mulia itu. Begitu juga pelanggan salon lainnya, yaitu Kak Gao yang juga tertarik untuk ikut serta. Dan A Tao pun menambah jadwal mengumpulkan barang bekas menjadi 2 hari seminggu.

Belakangan saat mereka mengumpulkan barang bekas, selalu ada seorang wanita yang dari jauh memperhatikan gerak gerik mereka, wanita tersebut adalah nona Zhang, seorang pegawai kantor pemerintahan kota yang tertarik untuk membantu A Tao dan teman-temannya mengumpulkan barang bekas, apalagi setelah beliau mengetahui tujuan mulia mereka mengumpulkan barang bekas.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 2 Agustus 2010, Episode 37

Akhirnya A Tao bisa membeli rumah yang mereka tempati berkat pinjaman sertifikat dari Gui-mei untuk mengajukan KPR di bank. Setelah sertifikat rumah atas nama A Tao keluar, Jian-he pun mulai melakukan renovasi terhadap rumah mereka.

Gui-mei merasa heran, karena sertifikat rumah mereka bernama Chen A Tao, bukan Chen Mei-hui. Akhirnya A Tao pun memberitahu Gui-mei nama dia yang sebenarnya adalah A Tao. Dia tidak memakai nama A Tao di Taipei karena menurutnya namanya kampungan, tetapi Gui-mei mengatakan bahwa nama A Tao merupakan nama yang cukup bagus, dan menyuruh A Tao untuk tidak perlu malu menggunakan nama itu.

Barisan pengumpul barang bekas semakin banyak saja, yaitu A Tao, Mei-gui, A Qing, Kak Gao juga nona Zhang, bahkan ada seorang pemuda anak dari sahabat Gui-mei yang lulusan sarjana luar negeri bernama Zhou Wen-bin yang juga tertarik untuk ikut serta melakukan pengumpulan barang bekas.

A Tao dan teman-teman lainnya pun berniat menjodohkan Wen-bin dengan Nona Zhang.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 3 Agustus 2010, Episode 38

Mei-hui dikirimi surat denda oleh Dinas Pembangunan karena dianggap mencemari tempat penampungan sampah. A Tao pun meminta tolong kepada Wen-bin untuk membuatkan surat kepada Dinas Pembangunan, menerangkan tujuan mereka mengumpulkan sampah untuk daur ulang.

Akhirnya setelah mengumpulkan barang daur ulang di tempat penampungan sampah, A Tao pun membersihkan sampah disekitarnya, juga ikut petugas pembersihan untuk melihat proses pembakaran sampah. Setelah melihatnya, A Tao merasa sangat sedih karena melihat banyaknya sumber saya alam yang terbuang, dan merasa menyesal mengapa tidak sejak dulu saja dia mengumpulkan barang daur ulang.

Jian-he sempat salah paham karena mengira Mei-hui mempunyai hubungan yang akrab dengan Wen-bin, apalagi setelah melihat A Tao dan wen-bin minum kopi di café.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 4 Agustus 2010, Episode 39

Jian-he salah paham dan mengira Saudara Zhou Wen-bin menyukai A Tao, begitu jugha dengan A Tao. Kesalah pahaman itu akhirnya terselesaikan setelah Saudara Zhou, Jian-he dan A Tao membicarakannya. Jian-he meminta maaf kepada A Tao. A tao memaafkannya tetapi A Tao mengajukan syarat yaitu mulai sekarang Jian-he harus mengijinkannya untuk mengumpulkan sampah daur ulang sebanyak 4 kali seminggu. Jian-he pun mengijinkannya.

Jian-he akhirnya selesai melakukan pengecatan rumah mereka, dan berunding dengan A Tao, apakah A Tao ingin memakai nama Mei-hui atau A Tao untuk papan nama salon A Tao. A Tao merasa bimbang. Tetapi akhirnya setelah bertanya kepada Guru, A Tao pun dengan gembira menggunakan nama A Tao, dan mengucapkan selamat tinggal selamanya kepada nama Mei-hui.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 5 Agustus 2010, Episode 40

Jian-he mendapat tawaran dari adik sepupunya untuk mengelola pabrik lensa kacamata di Tainan yang menerima pesanan untuk memproduksi lensa kacamata dari pabrik besar. Jian-he masih merasa ragu untuk berhenti dari tempat kerjanya sekarang dan menerima tawaran dari sepupuhnya, apalagi A Tao pun tidak mendukung Jian-he untuk pindah kerja. Tetapi dikarenakan adanya resesi ekonomi, sehingga biro wisata tempat Jian-he bekerja sepi turis, yang mengakibatkan pendapatan Jian-he pun berkurang, akhirnya setelah berunding dengan A Tao, Jian-he menerima tawaran sepupunya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 6 Agustus 2010, Episode 41

Jian-he jadi bekerja di pabrik lensa kacamata milik sepupuhnya. Jian-he berhasil menyetel mesin penghasil lensa kacamata agar dapat menghasilkan lensa kacamata yang lebih baik, dan bahkan dapat menerima pesanan untuk piala dunia.

Enam bulan pertama pabrik mereka maju pesat. Jian-he sudah mulai mendapat pembagian bonus 20 persen dari keuntungan, adik sepupuhnya pun menawarkan Jian-he untuk bersama-sama menjadi pengelola dari pabrik mereka.

Sementara itu, A Tao pun tetap menjalankan salonnya dengan kerja keras, setiap hari salonnya buka sampai pukul dua belas malam dan bahkan pada hari libur pun A Tao tetap membuka salonnya. Kegiatan mengumpulkan sampah daur ulang pun tetap dilakukan.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 7 Agustus 2010, Episode 42

Guru A Tao di Yayasan Tzu Chi berniat membangun rumah sakit di Dalin, A Tao berniat membantu Guru mewujudkan niat mulia itu, meski ia tahu itu merupakan tantangan yang sulit. Karena menurut A Tao, ia tidak sempat memberi sumbangsih pada masa lalu yayasan Tzu Chi, tapi untuk masa depan yayasan Tzu Chi, sedikitpun ia tidak boleh tertinggal.

Eksportir yang memesan barang kepada pabrik hulu kabur, meninggalkan cek kosong. Pabrik hulu pun gagal membayar kepada pabrik kecil seperti pabrik milik Jian-he dan sepupuhnya.

Pabrik Jian-he terancam bangkrut karena masih mempunyai hutang kepada bank yang harus dibayar tiap bulannya, juga upah buruh yang belum mereka bayar.

Jian-he pun ikut sibuk meminjam dana kepada rekan kerjanya semasa di biro wisata. Tetapi sayang rekan kerja Jian-he semasa di biro ternyata juga mempunya kesulitan, sehingga tidak mampu menolong. Akhirnya A Tao mengikhlaskan tabungan pribadinya untuk membantu pabrik Jian-he agar dapat membayar upah para pekerja di sana.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 8 Agustus 2010, Episode 43

Akhirnya, Pabrik lensa kacamata adik sepupu dan adik ipar Jian-he disepakati untuk ditutup. Jian-he pun pulang ke Taipei. Dia beristirahat cukup lama sebelum akhirnya kembali bekerja lagi di biro wisata.

Pemerintah menerapkan program baru, yaitu program sampah tidak menyentuh tanah, maksudnya adalaha warga diwajibkan membuang sampah langsung ke truk sampah, tidak ada lagi tempat penampungan sampah. Maka hilanglah kesempatan A Tao dan rekan-rekannya untuk mengumpulkan sampah daur ulang. Tetapi A Tao tidak menyerah kepada keadaan. A Tao lalu mencari cara agar tetap dapat mengumpulkan sampah daur ulang, yaitu dengan cara memberitahukan kepada para pelanggannya agar memilah terlebih dahulu sampah yang dapat di daur ulang dan membawanya ke rumah A Tao.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 9 Agustus 2010, Episode 44

Menyikapi program pemerintah yang mengharuskan sampah dibuang ke truk sampah, akhirnya A Tao menjadikan salonnya sebagai tempat menampung sampah daur ulang.

Tetapi tetangganya yang mengira bahwa rumah A Tao adalah tempat penampungan sampah yang baru kemudian membuang sampah rumah tangganya ke rumah A Tao. Karena sampah rumah tangga turut dibuang ke salon A Tao, dia pun mendapat surat teguran dari Departemen Pelestarian Lingkungan, karena dituduh telah mencemarkan lingkungan.

Jian-he pun pergi ke Departemen Pelestarian Lingkungan dan berhasil menjelaskan misi daur ulang yang A Tao dan rekan-rekannya lakukan, akhirnya surat teguran dan denda mereka pun dicabut.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 10 Agustus 2010, Episode 45

Semula A Tao terpaksa menampung sampah daur ulang di rumahnya dengan sembunyi-sembunyi karena takut diketahui Jian-he. Tetapi, akhirnya ia mendapatkan izin dan dukungan dari Jian-he. Jian-he bahkan mengarahkan tetangga yang membawa sampah daur ulang agar membuangnya di tong yang disediakan.

A Tao ingin menampung sampah daur ulang lebih banyak, maka ia pun mencoba bersosoialisasi dengan tetangganya, sekaligus memberitahukan mereka pentingnya mengumpulkan sampah daur ulang. Ternyata banyak tetangganya yang juga tertarik untuk mengantarkan sampah daur ulang mereka ke rumah A Tao. Tetapi karena ada tetangga yang rumahnya cukup jauh, sehingga tak dapat mengantarkan sampah mereka ke rumah A tao, A Tao pun hendak meminjam mobil tetangga lainnya untuk menjemput sampah daur ulang dari tetangga jauh. Jian-he menganjurkan ia meminjam mobil kepada pemilik toko kelontong bernama Zang Qing-feng.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 11 Agustus 2010, Episode 46

Saat meminjam mobil kepada Zhang Qing-feng, keluarga Zhang yang tidak rukun menyadarkan A Tao, betapa keluarganya amat bahagia. Ia bersyukur memiliki Jian-he yang begitu baik dan selalu mendukungnya.

Ikrar A Tao untuk meminjam kendaraan guna mengangkut sampah daur ulang berhasil dipenuhi oleh Jian-he. Sehingga seminggu dua kali, A Tao dan Jian-he mengendarai mobil pinjaman untuk mengambil sampah daur ulang di rumah tetangga jauh mereka.

Mei-zhu meminta kesediaan A Tao mengikuti pembekalan untuk dilantik jadi komite Tzu Chi. Saat A Tao meminta pendapat Jian-he, ternyata Jian-he menentang keras A Tao masuk menjadi komite Tzu Chi..

Drama DAAI : Namaku A Tao,12 Agustus 2010, Episode 47

A Tao akhirnya dilantik menjadi komite di Tzu Chi setelah mengikuti pelatihan selama setahun. Apa yang dia lakukan tidak terlepas dari peranan dan dukungan Jian-he.

Setelah dilantik, A Tao punya dua cita-cita. Pertama, dia menginginkan Gui-mei untuk menjadi komite. Kedua, dia ingin membalas budi Jian-he, memberinya reputasi sebagai Komisaris Kehormatan di Tzu Chi. Untuk menjadi Komisaris Kehormatan, setidaknya harus berdana satu juta dolar. Walau A Tao tahu mengumpulkan uang sebanyak itu tidaklah mudah, tetapi A Tao tidak menyerah. Dia berencana untuk menyicil satu juta dolar itu dalam 3 tahun. Kak Qing bersedia untuk meminjamkan uangnya sebesar 100.000 dolar agar A Tao dapat melunasi cicilan pertamanya.

Keluarga Zhang Qing-feng yang tinggal tidak jauh dari rumah A Tao kurang rukun, A Tao berusaha menasehati Qiu-ping, istri Qing-feng agar lebih mengasihi ibu mertuanya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 13 Agustus 2010, Episode 48

Dana amal tujuh puluhan ribu dolar yang ditagih A Tao dari pagi dicuri dari rumahnya saat A Tao sedang tidur. Saat Jian-he akan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi, A Tao melarangnya dan berkata kepada Jian-he bahwa pencuri itu mungkin karena sangat membutuhkan uang itu, sehingga mencurinya, dan menganggap kejadian itu sebagai karma yang berbuah.

A Tao bekerja keras untuk mengganti dana itu, bahkan dia juga membacakan sutra untuk memupus karma buruk si pencuri.

Qiu-ping yang tak rukun dengan ibu mertuanya, berusaha mengubah cara memasaknya untuk menyenangkan hati ibu mertuanya. Ia juga belajar membaca sutra dari A Tao.

Gui-mei dan Kak Qing memberitahukan para tetangga apa yang dialami oleh A Tao, berharap para tetangga dapat membantu, ternyata sambutan tetangga mereka sangat baik, mereka bersedia membantu berdana untuk mencukupi uang A Tao yang dicuri.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 14 Agustus 2010, Episode 49

Para tetangga mengetahui dana amal A Tao kecurian, mereka mengulurkan bantuan agar A Tao dapat menutupi jumlah dana yang telah dicuri. Gui-mei pun mencarikan A Tao pekerjaan di restoran vegetarian pada hari Minggu, ternyata pemilik restoran memberi A Tao upah sebesar 8000 dolar kepada A Tao atas bantuannya bekerja di sana selama setengah hari. Uang bantuan tetangga yang dikumpulkan Gui-mei dan Kak Qing, juga upah A Tao membantu di resoran vegetarian ternyata jumlahnya melebihi dana yang dicuri. Semua dana itu disumbang ke Tzu Chi.

Melihat A Tao membaca sutra untuk si pencuri, Qiu-ping pun membaca sutra untuk suami dan ibu mertuanya. Hal ini mengundang salah paham dan mereka pun bertengkar lagi.



Drama DAAI : Namaku A Tao, 15 Agustus 2010, Episode 50

Hubungan Qiu-ping dan Ibu mertuanya yang sudah mulai membaik, kembali tidak akur karena kesalah-tafsiran qiu-ping dalam menerapkan ajaran Tzu Chi. Pertama saat Ibu mertua Qiu-ping mengetahui bahwa A Tao membacakan sutra Ksitigarba Bodhisatva untuk pencuri yang mencuri uangnya, sedang Qiu-ping membacakan sutra itu untuk dirinya dan Qing-feng, berarti Qiu-ping menganggapnya seperti penjahat. Kedua kalinya saat mendengar penjelasan A Tao tentang sampah daur ulang dan pelestarian lingkungan, Qiu-ping berusaha menularkan pengetahuan itu kepada suami dan ibu mertuanya, dengan menyamakan sampah daur ulang dengan sayur sisa sehingga membuat Ibu mertuanya merasa Qiu-ping sedang memojokkannya.

Jian-he dan A Tao menjual sampah daur ulang dengan harga lebih tinggi setelah Jian-he membuat perbandingan harga di pasaran. Ini tentu menambah pemasukan dana amalnya

Drama DAAI : Namaku A Tao, 16 Agustus 2010, Episode 51

Ternyata juga ada tetangga yang menyerahkan barang daur ulang mereka berupa baju yang masih layak pakai. A Tao pun membersihkan baju-baju tersebut terlebih dahulu, sebelum diserahkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dari baju daur ulang yang A Tao kumpulkan itu, dia pun memilih baju masing-masing satu untuk Jian-he, Kak Qing Gui-mei dan dirinya sendiri. A Tao awalnya mengira mereka tidak menyukai baju pemberiannya, karena itu merupakan baju bekas orang lain yang masih layak pakai, tetapi ternyata mereka bertiga saat menyukai baju pemberian A Tao.

Karena merasa dipojokkan oleh Qiu-ping, Ibu mertua Qiu-ping memutuskan untuk tinggal di rumah Kakak Zhang Qing-feng. Sejak itu pula, hubungan Qing-feng dan Qiu-ping semakin tidak akur.Sejak itu pun, Zhang Qing-feng pun mulai tergoda untuk bermain game elektronik.

A Tao diminta oleh para kakak senior di kantor cabang Tzu Chi untuk berbincang-bincang, berbagi pengalaman dengan sesama insan Tzu Chi.

Jian-he berbaik hati mau mengajari A Tao menulis materi untuk ceramah, tapi A Tao menolak dan bertekad menulisnya sendiri. Tapi dia bingung, apa yang harus ditulisnya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 17 Agustus 2010, Episode 52

Ketika tiba waktu ceramah, A Tao jadi gugup. Namun tiba-tiba pikirannya terbuka, ia berusaha menjadi dirinya sendiri dan bertutur sesuai kata hatinya. Ceramahnya sukses.

Semenjak Ibu mertuanya tinggal dirumah kakak iparnya, hubungan Qiu-ping dan Qing-feng pun semakin tidak harmonis. Akhirnya Qiu-ping mencoba ke rumah kakak iparnya dan membujuk ibu mertuanya untuk pulang dan berjanji tidak akan menyuguhkan sayur sisa lagi. Tetapi karena menurut ibu mertuanya Qiu-ping tidaklah benar-benar tulus ingin mengajaknya pulang, maka ibu mertuanya berkeras tetap tinggal di rumah Kakak Qing-feng.

Qing-feng mulai kecanduan bermain game elektronik. Dia bahkan mengambil uang penjualan tokonya untuk bermain, dan berbohong pada Qiu-ping bahwa uang yang berkurang sedang dipinjam temannya.

Qiu-ping menemui A Tao dan menuturkan masalahnya. A Tao lalu berusaha membuka wawasan Qiu-ping.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 18 Agustus 2010, Episode 53

Setelah menyadari kesalahan dan meminta maaf, Qiu-ping mengetuk hati ibu mertuanya yang minggat ke rumah kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Kesalahpahaman diantara mertua dan menantu ini pun akhirnya bisa terpecahkan. Ibu mertuanya menyarankan agar mereka bertiga bergabung menjadi insan Tzu Chi, tidak hanya mendanakan uang, tetapi juga harus ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan Tzu Chi.

Qing-feng kecanduan bermain game elektronik. Ia habiskan sebagian uang dagangannya untuk bertaruh, bahkan juga mengutang di lokasi tempatnya bermain game elektronik.

A Tao mengajak Jian-he ke lokasi penampungan besi tua milik temannya untuk mempelajari harga benda daur ulang. Ternyata selama ini mereka menjual barang daur ulangnya terlalu murah.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 19 Agustus 2010, Episode 54

Saat Qiu-ping pertama kalinya memberikan dana keluarga mereka kepada A Tao, A Tao mengatakan kepadanya bahwa berdana berapa pun tidaklah menjadi masalah, karena memberikan hati lebihlah penting daripada berdana uang.

A Tao menjual besi tua ke penampungan milik Shu-min, Shu-min memaksa untuk tidak mengambil untung dari barang daur ulang yang A Tao jual, dan memberikan harga yang tinggi kepadanya. Shu-min juga menceritakan, bahwa ia mengkhawatirkan keselamatan suaminya yang berbisnis di Tiongkok.

Qing-feng kecanduan main game, karena sudah meminjam uang di arena gamenya, pemiliknya mulai menagih hutang-hutangnya, Qing-feng berjanji akan melunasi hutangnya sebesar 300.000 dolar dalam seminggu.

Qing-feng berangkat untuk menambah stok barang di toko, tapi dia pulang dalam keadaan cedera dan mengaku mengalami kecelakaan.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 20 Agustus 2010, Episode 55

Shu-min mengatur pengiriman ke Tiongkok barang dari tiap minggu menjadi dua minggu sekali agar suaminya bisa kembali ke Taiwan.

Qing-feng hendak mengambil kredit di bank untuk memperbaiki mobil, tapi Qiu-ping memberikan tabungannya sehingga mereka tidak perlu mengkreditkan rumah mereka.

Ibu Qing-feng pun mulai mencurigai sikap Qing-feng, maka itu setiap harinya dia mulai menghitung uang penjualan toko sebelum tutup, dan menyuruh Qiu-ping menyetorkannya ke bank pada keesokkan harinya, agar uangnya tidak dipakai lagi oleh Qing-feng. Dan tanpa sengaja, saat ada pembeli yang berbelanja ke toko mereka, memberitahukan Ibu Qing-feng kalau dia melihat mobil Qing-feng sudah beberapa hari diparkir di dermaga. Ibu Qing-feng pun mencoba ke dermaga untuk mencari kebenaranya, dan ternyata memang benar itu adalah mobil keluarga mereka. Kecurigaannya kepada Qing-feng pun semakin besar.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 21 Agustus 2010, Episode 56

Qing-feng yang mengaku mobilnya terbalik, ketahuan berdusta oleh keluarganya. Kejadian ini lalu memacu tekad keluarga mereka untuk menjadi insan Tzu Chi sejati. Mereka pun sepakat mengkontribusikan mobil dan rumahnya seminggu sekali untuk dijadikan posko pengumpulan sampah daur ulang.

Karena sudah ada Qing-feng dan keluarganya yang membantu menampung sampah daur ulang, A Tao pun meminta Jian-he untuk istirahat saja di rumah, tidak perlu direpotkan lagi dengan tugas Tzu Chi. Tetapi Jian-he malah merasa tidak betah hanya duduk di rumah tanpa melakukan apa-apa, dia pun menyusul kerumah Qing-feng untuk membantu mereka mengerjakan pemilahan sampah daur ulang.

Shu-min merasa sangat gembira, karena akhirnya suaminya kan pulang ke Taiwan, dia menceritakan peristiwa itu kepada A Tao, Gui-mei dan Qiu-ping, tetapi tidak disangka, sehari menjelang pulang ke Taiwan, suami Shu-min di Tiongkok dibunuh perampok yang merampok brankas di kamarnya.

Drama DAAI : Namaku A Tao, 22 Agustus 2010, Episode 57

Shu-min semakin tegar setelah ditinggal suaminya. Dana asuransi yang didapatnya didanakan kepada Divisi Medis Tzu Chi.

A Tao menepati janji kepada dirinya sendiri untuk memberi suaminya piagam penghargaan sebagai komisaris kehormatan Tzu Chi setelah berdana selama tiga tahun. Jian-he yang awalnya mengira akan diberi kado jam tangan sesuai keinginannya sempat terkejut atas pemberian kado tersebut, tetapi akhirnya dia menerima hadiah yang telah disiapkan A Tao selama 3 tahun dengan gembira.

 
Photography Templates | Slideshow Software